Senin, 03 Desember 2012

Teh Herbal Rambut Jagung


PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

A.     TEH

Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: the hitam, teh polong, teh hijau, dan teh putih.

Istilah “teh” juga digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat lain yang diseduh, misalnya, teh rosehip, camomile, krisan dan Jiaogulan. Teh yang tidak mengandung daun teh disebut teh herbal.

Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin dan antioksidan dengan kadar lemak, karbohidrat atau protein mendekati nol persen. Teh bila diminum terasa sedikit pahit yang merupakan kenikmatan tersendiri dari teh.

Teh dikelompokan berdasarkan cara pengolahan. Daun teh Camellia sinensis segera layu dan mengalami oksidasi kalau tidak segera dikeringkan setelah dipetik. Proses pengeringan membuat daun menjadi berwarna gelap, karena terjadi pemecahan klorofil dan terlepasnya unsur tanin. Proses selanjutnya berupa pemanasan basah dengan uap panas agar kandungan air pada daun menguap dan proses oksidasi bisa dihentikan pada tahap yang sudah ditentukan.

Pengolahan daun teh sering disebut sebagai “fermentasi” walaupun sebenarnya penggunaan istilah ini tidak tepat. Pemrosesan teh tidak menggunakan ragi dan tidak ada etanol yang dihasilkan seperti layaknya proses fermentasi yang sebenarnya. Pengolahan teh yang tidak benar memang bisa menyebabkan teh ditumbuhi jamur yang mengakibatkan terjadinya proses fermentasi. Teh yang sudah mengalami fermentasi dengan jamur harus dibuang, karena mengandung unsur racun dan unsur bersifat karsinogenik.

B.      TEH HERBAL

Teh herbal (bahasa Inggris: tisane, herbal tea) adalah sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering untuk membuat minuman yang juga disebut teh herbal. Walaupun disebut “teh”, teh herbal tidak mengandung daun dari tanaman teh (Camellia sinensis).

Teh herbal biasanya diseduh dengan air panas untuk mendapatkan minuman yang beraroma harum. Namun, teh herbal dari bahan biji tumbuhan atau akar sering perlu direbus lebih dulu sebelum disaring dan siap disajikan. Walaupun mengandung ramuan bunga atau buah kering, teh yang berasal dari daun teh seperti teh melati atau teh Earl Grey tidak disebut sebagai teh herbal. Campuran jeruk bergamot dalam teh Earl Grey atau bunga melati ke dalam teh melati dimaksudkan sebagai pengharum untuk membuat variasi aroma teh.

Teh herbal tersedia dalam kemasan kaleng, kantong teh, atau teh herbal siap minum dalam kemasan kotak. Teh herbal juga sering diiklankan sebagai minuman kesehatan untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Selain itu, bahan-bahan yang dikumpulkan dari kebun, seperti bunga kembang sepatu, seruni, atau kamomila, dan daun-daun beraroma harum seperti pepermint dan rosemary, setelah dikeringkan bisa diramu menjadi teh herbal.

C.      RAMBUT JAGUNG

Rambut jagung merupakan bunga betina dari jagung yang tersusun dalam suatu tongkol yang terdapat dalam ketiak daun. Tiap tongkol mempunyai suatu tangkai yang beruas-ruas pendek dengan daun-daun yang merupakan pembalut dan tongkol tadi. Putik tersusun dalam beberapa baris pada tongkol tadi (Tjitrosoepomo, 1994). Teh rambut jagung minuman yang diperoleh dari rambut jagung. Salah satu dari contoh teh herbal memiliki kandungan zat flavonoid.

Berdasarkan data penelitian BPPT (2005) dan hasil penelitian Rahmayani (2007), rambut jagung memiliki kandungan rambut jagung mengandung saponin, zat samak, flavon, minyak atsiri, minyak lemak, alantoin, dan zat pahit. Rambut jagung juga mengandung maysin, beta-karoten, beta-sitosterol, geraniol, hordenin, limonen, mentol, dan viteksin, yang diantaranya berfungsi sebagai zat penurun tekanan darah. Oleh karena kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi seperti saponin, flavonoid, dan betakaroten, serta kandungan metabolit sekunder lainnya, membuat rambut jagung berpotensi untuk digunakan sebagai obat hipertensi. Secara tradisional pun sebagian masyarakat telah memanfaatkan rambut jagung sebagai obat penurun tekanan darah tinggi dan pencegah penyakit komplikasi lainnya.


BAHAN DAN METODE

A.      BAHAN
1.      Rambut jagung
2.      Gula
3.      Air

B.      ALAT
1.      Kompor
2.      Timbangan Analitik
3.      Panci
4.      Oven
5.      Nampan
6.      Sendok
7.      Gelas

C.      CARA KERJA
  • Pemilihan rambut jagung yang berkualitas baik.
  • Rambut jagung dicuci hingga bersih.
  • Kemudian dibagi menjadi tiga bagian dan ditimbang masing-masing 70 gr.

Perlakuan pertama
  • Rambut jagung langsung direbus dengan air.
  • Pengujian dengan penambahan gula dan tanpa gula.


Perlakuan kedua
  • Rambut jagung dikeringkan dalam oven selama 20 jam dengan suhu 50oC.
  • Rambut diseduh dengan air panas.
  • Pengujian dengan penambahan gula dan tanpa gula.


Perlakuan ketiga
  • Rambut jagung terlebih dahulu dilakukan pelayuan selama 20 jam pada suhu kamar.
  • Rambut jagung dikeringkan dalam oven selama 20 jam dengan suhu 50oC.
  • Rambut diseduh dengan air panas.
  • Pengujian dengan penambahan gula dan tanpa gula.


PEMBAHASAN

Praktikum yang kami lakukan dilakukan tiga perlakuan pada rambut jagung tersebut. Yaitu dengan pelayuan yang dilakukan pada suhu kamar selama 18 jam, pengeringan yang dilakukan pada suhu 50oC dan dengan tanpa pelayuan dan pengeringan. Dari tiga perlakuan tersebut didapatkan berbagai macam perbedaan, perbedaan rasa, warna dan aroma. Pada praktikum ini ada perbandingan dua rasa yang dilakukan, yaitu dengan penambahan gula dan tanpa penambahan gula.

Pada pelayuan yang dilakukan pada suhu kamar selama 18 jam, didapatkan aroma jagung yang tidak terlalu kuat, dengan rasa dengan penambahan gula yang enak, tanpa penambahan gula yang kurang enak, dan warna teh yang tidak pekat. Pada pengeringan yang dilakukan pada suhu 50oC, didapatkan aroma jagung yang agak kuat, dengan rasa dengan penambahan gula yang enak, tanpa penambahan gula kurang enak, dan warna teh yang pekat. Dan pada perlakuan tanpa pelayuan dan pengeringan, didapatkan aroma jagung yang tidak terlalu kuat, rasa dengan penambahan gula yang agak enak, tanpa penambahan gula yang kurang enak, dan warna teh yang kurang pekat.

Pada pratikum yang dilakukan terdapat perbedaan rasa, aroma dan warna teh yang dihasilkan pada perlakuan dengan pelayuan pada suhu kamar selama 18 jam dan pengeringan dengan pada suhu 50oC pada. Perlakuan dengan pelayuan pada suhu kamar selama 18 jam didapatkan aroma jagung yang tidak terlalu kuat dibandingkan dengan perlakuan pengeringan pada suhu 50oC. Rasa teh tanpa penambahan gula pada perlakuan pelayuan memiliki rasa yang tidak terlalu enak, dan dengan penambahan gula memiliki rasa yang enak. Hal ini sama dengan rasa yang dihasilkan pada perlakuan pengeringan baik dengan penambahan gula maupun tanpa penambahan gula. Warna yang dihasilkan pada perlakuan pelayuan tidak pekat dibandingkan dengan perlakuan dengan pengeringan yang menghasilkan warna teh yang pekat.

Dari ketiga perlakuan yang sudah dilakukan pada praktikum, didapatkan kualitas teh yang baik dari pelakuan melalui proses pengeringan pada suhu 50oC. Dengan aroma teh jagung yang agak kuat, rasa teh jagung dengan penambahan gula yang enak dan tanpa penambahan gula yang kurang enak, dan warna teh jagung yang pekat.


KESIMPULAN

1. Pemanfaatan limbah dari jagung yaitu rambut jagung.
2. Dari ketiga perlakuan yang sudah dilakukan (pelayuan, pengeringan dan tanpa pelayuan dan pengeringan) didapatkan warna, rasa dan aroma teh yang berbeda-beda.
3. Dari ketiga perlakuan yang sudah dilakukan, perlakuan dengan pengeringan pada suhu 50oC dihasilkan aroma, rasa dan warna teh jagung yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan dengan pelayuan dan tanpa pengeringan dan pelayuan.
4.  Rasa teh jagung dengan penambahan gula lebih enak dibandingkan tanpa penambahan gula.


DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, D. Dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Penebaran Swadaya, Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teh
http://id.wikipedia.org/wiki/Teh_herbal
Rahmayani A. 2007. Telaah kandungan kimia rambut jagung (Zea mays L.) [tesis]. Bandung: Departemen Farmasi, Institut Teknologi Bandung.
Yudana, I. G. A. 2004. Mengenal Ragam dan Manfaat Teh.
http://wwww.indonesia.com/. Diakses pada tanggal 15 maret 2011.


Mata Kuliah: Teknologi Bahan Penyegar
Dosen Pengasuh: Ir. Noviar Harun, MS
Laporan Praktikum: TEH HERBAL RAMBUT JAGUNG
Disusun Oleh: HARYADI
0706120769
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Riau Pekanbaru 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar