Halaman

Selasa, 05 April 2016

Risih dengan Kesholihan

Tersebut dalam kitab "Al Mustafaad min Qoshoshil Quran, "Di antara kecewa, luka hati, dan dendam yang paling berbahaya adalah yang timbul dari hubungan kita dengan orang-orang baik. Jika kita tak segera menyembuhkannya, maka syaithon akan menungganginya untuk membuat kita tak hanya membenci orangnya; melainkan juga membenci segenap hal yang berkaitan dengan dirinya. Jika ia terhubung dengan kebenaran, kebaikan, dan kesholihan lalu kita membenci itu semua; alangkah berbahaya. Jika ia terhubung dengan suatu ilmu, suatu 'amal, dan suatu 'ibadah lalu kita membenci itu semua; betapa ruginya.

Iblis kecewa karena Adam-lah yang lebih dikasihi. Putra Adam kecewa karena saudaranya lebih diterima qurbannya. Dan di antara luka yang paling halus namun fatal akibatnya: 'Abdulloh ibn Ubay kecewa sebab dia gagal jadi raja gara-gara kedatangan Rosululloh. Kekecewaan itu membuatnya membenci segala pada diri Rosululloh; bahkan juga kebaikan Sang Nabi padanya serasa tusukan sembilu di hatinya.

Orang yang terluka, seperti ada telusuk di jarinya; jangankan disakiti, diajak berjabat tangan pun kesakitan pastinya.

Maka kita diperintahkan berdoa selalu, "Robbanaghfirlana wa li ikhwaninalladzina sabaquna bil iman.."; siapapun yang mendahului kita dalam iman sangat layak untuk dimohonkan ampunan sebagaimana kita memohonnya tuk diri kita. Lanjutnya, "Wa la taj'al fi qulubina GHIL-lan lilladzina amanu. Jangan jadikan di hati kami rasa sesak dada terhadap orang beriman"; siapapun yang masih ada iman di hatinya sekecil apapun juga, kita mohon pada Allah agar kita tak bersesak hati padanya.

Inilah salah satu kunci surga, sebagaimana tersebut dalam hadits 'Abdulloh ibn 'Amr ibn Al 'Ash tentang ahli surga yang diselidikinya dengan menginap 3 hari di rumahnya."

Salim A. Fillah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar