Jumat, 27 Oktober 2023

Mengenal Tanda-tanda Jejak


Pengantar

Tanda jejak digunakan sebagai salah satu materi dalam sebuah permainan besar (wide game). Wide game adalah permainan penjelajahan di alam terbuka dalam bentuk mencari jejak (orienteenering) dengan menggunakan tanda-tanda jejak, membuat peta, mencatat berbagai situasi dan dibagi dalam pos-pos. Setiap pos berisi tugas atau kegiatan menyelesaikan soal baik dengan menggunakan  morse, semaphore, sandi, tali temali, PPPK maupun berbagai jenis kegiatan lainnya.

Tanda jejak juga dapat digunakan dalam sebuah kegiatan pengembaraan, penjelajahan, hiking, mendaki gunung, dan berbagai jenis kegiatan di alam bebas lainnya. Tanda jejak  adalah tanda untuk menunjukkan sesuatu, apakah itu arah, jalan atau bahkan hal-hal lain tentang peristiwa/kejadian. Dalam ke permukaan tanda jejak selalu bersifat rahasia. Untuk membuat tanda jejak, dapat dipakai batu, kayu, ranting, goresan, rumput dan benda-benda lain-lain benda yang dapat dijadikan sebagan tanda.

Sebagai alat pendidikan penguasaan terhadap tanda-tanda jejak dapat digunakan untuk menumbuhkan kreativitas, tanggung jawab terhadap sesama, ketelitian dalam bertindak, kejujuran dalam memberikan informasi, kerjasama regu, kewaspadaan, cinta alam dan dapat memanfaatkan sumberdaya/kekayaan alam dengan penuh tanggung jawab.

Pentingnya meninggalkan tanda jejak saat melakukan eksplorasi atau pendakian adalah supaya kita bisa melacak kembali jalur yang telah kita gunakan sehingga dapat mencegah kemungkinan tersesat. Membuat tanda jejak di alam juga berfungsi sebagai panduang membuka jalur baru.

Tanda jejak perlu dilakukan terutama jika kita belum familiar dengan jalur yang kita lewati. Pendakian atau penjelajahan yang melibatkan banyak anggota memerlukan panduan tanda jejak supaya anggota yang belum hafal jalur bisa terhindar dari tersesat.

Meninggalkan tanda jejak di alam bisa dilakukan dengan meggunakan bahan yang ada disekitar seperti kain, tali, ranting, batu, dll. Sementara untuk bentuk tanda jejak ada bermacam-macam tergantung media yang digunakan untuk meninggalkan jejak.

Tanda jejak yang umumnya dibuat oleh orang awam adalah dengan meninggalkan tali atau kain atau apapun yang berwarna terang pada ranting atau batang pohon.

Berdasarkan media yang digunakan, tanda jejak terbagi ke dalam empat macam, yaitu tanda jejak di atas tanah, tanda jejak ranting, tanda jejak rumput, dan tanda jejak batu. Sedangkan berdasarkan fungsinya, tanda jejak dibagi menjadi dua macam, yaitu tanda jejak yang menunjukkan arah dan tanda jejak yang menunjukkan kondisi.

1. Tanda jejak di atas tanah

Tanda jejak di atas tanah digunakan dengan menggores atau menggambar pada bidang tanah yang datar dengan goresan yang agak dalam supaya tidak mudah hilang tertutup.  Pastingan jika ingin membuat tanda jejak di tanah haruslah pada tanah yang lapang atau mudah terlihat.

2. Tanda jejak dengan batu

Menggunakan batu sebagai tanda jejak adalah yang cukup banyak digunakan oleh petualang karena jika disusun dengan benar, tanda batu tidak akan mudah hilang. Kalian bisa menumpuk batu dengan bentuk yang tak lazim supaya mudah dilihat. Tempatkanlah batu pada tempat yang tak lazimnya batu tersebut berada sehingga mudah di lihat.

3. Tanda jejak menggunakan ranting

Ranting pada pohon bisa di rekayasa sedemikian rupa untuk menunjukkan arah ataupun kondisi daerah. Tanda jejak menggunakan ranting ini umumnya dibuat dengan mematahkan ranting dan membuatnya menjadi bentuk sedemikian rupa.

4. Tanda jejak menggunakan rumput

Jika kita menjelajahi padang rumput di mana tidak ada pohon ataupun batu, maka rumput itu bisa kita gunakan sebagai tanda jejak. Caranya adalah dengan mengikat beberapa rumput menjadi satu bagian dan kita buat menurut fungsi penandaan.