Jumat, 28 September 2018

Gurkha; Pejuang dari Atap Dunia

Gurkha suku bangsa dari Nepal yang mempunyai kejuangan hidup yang lumayan tinggi. Mereka cekatan, lincah, survive, sekaligus setia.
Kemampuan tempur mereka di atas rata-rata. Bahkan Inggris pun kalah dibuatnya. Namun begitu, Gurkha dapat dikalahkan Inggris melalui jalur diplomasi dan ‘dibantai’ di atas kertas perjanjian; hingga kini.
Buku ini terbagi dalam 7 bab:
1.  Gurkha; Pejuang dari Dataran Tinggi Nepal;
2.  Resimen-resimen dalam Gurkha;
3. Rekrutmen Anggota Gurkha;
4. Pengalaman Menjadi Anak Angkat;
5. Bertempur di Indonesia Bagian 1;
6. Bertempur di Indonesia Bagian 2;
7. Nasib Ditentukan Oleh ‘Sang Tuan’.
Membaca pada Bab 2-3, lumayan membosankan. Sebab ia berkisah tentang pembagian resimen-resimen Gurkha di bawah kendali Inggris dari tahu ke tahun. Saran saya, pada bab tersebut tak perlu dihafalkan. Toh tak akan keluar dalam ulangan.
Meski mereka sadis, ada sisi ‘karma’ bagi mereka, yakni seperti pepatah “habis manis,sepah dibuang”. Begitulah nasib mereka yang sudah bisa ditebak dari saat kita membaca penaklukan Gurkha melalui meja diplomasi.
Kendala kewarganegaraan pasca pensiun, menjadi hal dilematis bagi mereka. Kembali ke Nepal, akan banyak permasalahan. Selain peranakan mereka tak mengenal bahasa Nepal, faktor keamanan di sana yang selalu bersengketa dengan Maois pun tak pernah surut. Pula fasilitas hidup dan sanitasi menjadi kendala tersendiri bagi Gurkha yang terbiasa hidup tercukupi a la Inggris.
Ada dua bab yang mengisahkan pertempuran Gurkha di Indonesia. Meski tak detail, tapi keterlibatan mereka pra dan pasca Proklamasi begitu kental. Menjadi tangan gurita Inggris, tentunya. Dan perlawanan sengit Sekutu dapat diimbangi oleh tentara Indonesia. Meski perbandingan korban meninggal 10:1 antara Indonesia dengan Sekutu, tetapi Gurkha mengakui bahwa tentara Indonesia sangatlah tangguh; terutama RPKAD (sekarang Kopassus).
200 tentara Sekutu (SAS Inggris dan Australia) melayang nyawanya oleh tentara Indonesia, yang juga bergugur 2000 jiwa.
Saran: akan lebih baik lagi jika kapasitas Editornya ditingkatkan.

Penulis: Fajar S. Kurniawan
Penerbit: MataPadi Pressindo