SETIAP kali kita berbicara
tentang keluarga bahagia, selalu mengkaitkan dengan istilah sakinah, mawadah,
wa rohmah. Tiga kata yang acap diringkas dengan sebutan Keluarga Sakinah.
Sebenarnya apa makna sakinah, mawadah dan rohmah? Bagaimana pula ciri keluarga
yang dikatakan sakinah?
Sebagaimana diketahui, kata sakinah, mawadah
dan rohmah itu diambil dari firman Tuhan:
“Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
(pasangan) dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
(sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih (mawadah) dan
sayang (rohmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (Qs. ar-Rum [30]: 21).
Makna Sakinah
Kata sakinah
berasal dari bahasa Arab. Dalam bahasa Arab, kata sakinah mengandung makna tenang, tenteram, damai, terhormat, aman,
nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan. Dengan
demikian keluarga sakinah berarti keluarga yang semua anggotanya merasakan
ketenangan, kedamaian, keamanan, ketenteraman, perlindungan, kebahagiaan,
keberkahan, dan penghargaan.
Kata sakinah juga sudah diserap menjadi
bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata sakinah bermakna
kedamaian; ketenteraman; ketenangan; kebahagiaan.
Makna Mawaddah
Kata mawaddah juga berasal dari bahasa Arab.
Mawaddah adalah jenis cinta membara, perasaan cinta dan kasih sayang yang
menggebu kepada pasangan jenisnya. Mawaddah adalah perasaan cinta yang muncul
dengan dorongan nafsu kepada pasangan jenisnya, atau muncul karena adanya
sebab-sebab yang bercorak fisik. Seperti cinta yang muncul karena kecantikan,
ketampanan, kemolekan dan kemulusan fisik, tubuh yang seksi; atau muncul karena
harta benda, kedudukan, pangkat, dan lain sebagainya.
Biasanya mawaddah muncul pada pasangan muda
atau pasangan yang baru menikah, dimana corak fisik masih sangat kuat.
Alasan-alasan fisik masih sangat dominan pada pasangan yang baru menikah.
Kontak fisik juga sangat kuat mewarnai pasangan muda. Misalnya ketika seorang
lelaki ditanya, “Mengapa Anda menikah dengan perempuan itu, bukan dengan yang
lainnya?” Jika jawabannya adalah, “Karena ia cantik, seksi, kulitnya bersih”,
dan lain sebagainya yang bercorak sebab fisik, itulah mawaddah.
Demikian pula ketika seorang perempuan
ditanya, “Mengapa Anda menikah dengan lelaki itu, bukan dengan yang lainnya?”
Jika jawabannya adalah, “Karena ia tampan, macho, kaya”, dan lain sebagainya
yang bercorak sebab fisik, itulah yang disebut mawaddah.
Kata mawaddah juga sudah diserap ke dalam
bahasa Indonesia, menjadi mawadah (dengan satu huruf d). Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata mawadah bermakna kasih sayang.
Makna Rohmah
Rohmah berasal dari bahasa Arab yang
berarti ampunan, anugerah, karunia, rohmat, belas kasih, juga rejeki. Rohmah merupakan
jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang
tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, tanpa pamrih “sebab”.
Bisa dikatakan rohmah adalah perasaan cinta dan kasih sayang yang sudah berada
di luar batas-batas sebab yang bercorak fisik.
Biasanya rohmah muncul pada pasangan yang
sudah lama berkeluarga, dimana tautan hati dan perasaan sudah sangat kuat,
saling membutuhkan, saling memberi, saling menerima, saling memahami. Corak
fisik sudah tidak dominan.
Misalnya seorang kakek yang berusia 80 tahun
hidup rukun, tenang dan harmonis dengan isterinya yang berusia 75 tahun. Ketika
ditanya, “Mengapa kakek masih mencintai nenek pada umur setua ini?” Tidak
mungkin dijawab dengan, “Karena nenekmu cantik, seksi, genit”, dan seterusnya,
karena si nenek sudah ompong dan kulitnya berkeriput.
Demikian pula ketika nenek ditanya, “Mengapa
nenek masih mencintai kakek pada umur setua ini?” Tidak akan dijawab dengan,
“Karena kakekmu cakep, jantan, macho, perkasa”, dan lain sebagainya; karena si
kakek sudah udzur dan sering sakit-sakitan. Rasa cinta dan kasih sayang antara
kakek dan nenek itu bahkan sudah berada di luar batas-batas sebab. Mereka tidak
bisa menjelaskan lagi “mengapa dan sebab apa” masih saling mencintai.
Kata rohmah diserap dalam bahasa Indonesia
menjadi rohmat (dengan huruf t). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata rohmah
atau rohmat bermakna belas kasih; kerahiman; karunia (Alloh); dan berkah (Alloh).
Ciri Keluarga
Sakinah
Saya sering membuat ciri yang sederhana,
kapan keluarga Anda disebut keluarga sakinah. Misalnya seorang suami bekerja di
luar rumah, dan pulang ke rumah setiap sore jam 17.00. Jika suami ini merasa
tenang, damai, nyaman, tenteram saat semakin dekat ke rumah, maka ia memiliki
perasaan sakinah. Namun jika setiap kali mau pulang, semakin dekat ke rumah
hatinya semakin gelisah, tidak nyaman, enggan pulang karena tidak tenang, maka
sangat dipertanyakan dimana rasa sakinahnya.
Demikian pula saat isteri di rumah, ia
mengetahui bahwa setiap jam 17.00 suaminya pulang ke rumah. Jika semakin dekat
dengan jam kepulangan suami, hatinya semakin bahagia, tenang dan tenteram, maka
ia memiliki perasaan sakinah. Namun jika semakin dekat dengan jam kepulangan
suami hatinya berdegup kencang, tidak tenang, takut dan gelisah, maka sangat
dipertanyakan dimana sakinahnya.
Apalagi jika si isteri berdoa “Semoga suamiku
tidak jadi pulang, semoga suamiku dapat tugas lembur lagi sampai bulan depan”;
atau bahkan “Semoga suamiku kecelakaan dan meninggal dunia”, maka sakinah sudah
tidak ada lagi.
Keluarga sakinah memiliki suasana yang
damai, tenang, tenteram, aman, nyaman, sejuk, penuh cinta, kasih dan sayang.
Keluarga yang saling menerima, saling memberi, saling memahami, saling
membutuhkan. Keluarga yang saling menasihati, saling menjaga, saling
melindungi, saling berbaik sangka. Keluarga yang saling memaafkan, saling
mengalah, saling menguatkan dalam kebaikan, saling mencintai, saling
merindukan, saling mengasihi. Keluarga yang diliputi oleh suasana jiwa penuh
kesyukuran, terjauhkan dari penyelewengan dan kerusakan.
Semoga kita semua mendapatkan dan memiliki
keluarga yang sakinah, mawadah dan rohmah.
~ Cahyadi Takariawan ~
Sumber: http://www.berita99.com/inspirasi/4526/keluarga-sakinah-mawaddah-wa-rahmah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar