Institusi : STKIP Suluh Bangsa
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Mata Kuliah : Psikologi Anak Berbakat
Dosen : Dra. Iis Islahiyyah Kamilah, M.Pd
Semester/TM : 3/1
Pengertian
a. Joseph
Renzulli (1978)
“Anak
berbakat merupakan satu interaksi diantara tiga sifat dasar manusia yang
menyatu ikatan terdiri dari kemampuan umum dengan tingkatnya di atas kemampuan
rata-rata, komitmen yang tinggi terhadap tugas, dan kreativitas yang tinggi.”
b. Soemantri
(2006) merujuk kepada adanya keunggulan kemampuan yang dimiliki seseorang. Satu
ciri yang paling umum diterima sebagai ciri anak berbakat ialah memiliki
kecerdasan yang lebih tinggi dari anak normal, sebagaimana di ukur oleh alat
ukur kecerdasan (IQ) yang sudah baku. Pada mulanya memang tingkat kecerdasan
(IQ) dipandang sebagai satu-satunya ukuran anak berbakat. Pandangan ini disebut
pandangan berdimensi tunggal tentang anak berbakat.
c. Ahli lain
Binet dan Simon mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk mengarahkan
pikiran atau tindakan, kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan
tersebut dilaksanakan, dan kemampuan untuk mengritik diri sendiri atau
melakukan autocriticsm. Menurut Binet, inteligensi merupakan sisi
tunggal dari karakteristik yang terus berkembang sejalan dengan proses
kematangan seseorang. Inteligensi dipandang sebagai sesuatu yang fungsional
sehingga memungkinkan orang lain untuk mengamati dan menilai tingkat
perkembangan individu berdasar suatu kriteria tertentu.
d. Thorndike
(Azwar, 2004) mengatakan bahwa inteligensi adalah kemampuan dalam memberikan
respon yang baik dari pandangan kebenaran atau fakta. Inteligensi terdiri atas
berbagai kemampuan spesifik yang ditampakkan dalam wujud perilaku inteligen.
Thorndike mengklasifikasikan inteligensi dalam bentuk kemampuan abstraksi yaitu
suatu kemampuan untuk menggunakan gagasan dan simbol-simbol, kemampuan mekanik
yaitu suatu kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan alat-alat mekanis dan
pekerjaan dengan aktivitas indera gerak (sensory-motor), dan kemampuan
sosial yaitu kemampuan untuk menghadapi orang lain di sekitar diri dengan
cara-cara yang efektif.
e. Menurut
Munandar (1999) anak yang mendapat predikat gifted dan talented
adalah mereka yang didefinisikan oleh orang-orang yang benar-benar professional
atas dasar kemampuan mereka yang luar biasa dan kecakapan mereka dalam
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang berkualitas tinggi. Dengan demikian mereka
akan dapat mewujudkan atau memberi sumbangan baik terhadap dirinya maupun
masyarakat.
f. Menurut
penelitan Terman (1925) pada saat anak berbakat dilahirkan memiliki berat badan
di atas berat badan normal. Dari segi fisik pada umumnya mereka juga memiliki
keunggulan seperti terlihat dari berat dan tinggi badan, koordinasi, daya tahan
tubuh, dan kondisi kesehatan pada umumnya (French, 1959). Mereka juga sangat
energik (Meyen, 1978) sehingga orang salah mendiagnosa sebagai anak yang
hyperaktif (Swassing, 1985). Anak-anak berbakat berkembang lebih cepat atau
bahkan sangat cepat bila dibandingkan dengan ukuran perkembangan yang normal.
Hal ini disebabkan anak berbakat memiliki superioritas intelektual (Gearheart
intelektual 1980) mampu dengan cepat melakukan analisis (Sunan, 1983), dan
dalam irama perkembangan kemajuan yang mantap (Swassing,1985) bahkan dalam
berfikir mereka sering meloncat dari urutan berfikir yang normal
(Gearheart,1980).
g. Heller
(2004) mengembangkan model multifaktor yang merupakan pengembangan dari Triadic
Interdependence Model Monks serta Multiple Intelligences dari Howard
Gardner. Menurut Heller konsep keberbakatan dapat ditinjau berdasarkan empat
dimensi multifaktor yang saling terkait satu sama lain:
- Faktor
talenta (talent) yang relatif mandiri,
- Faktor
kinerja (performance),
- Faktor
kepribadian, dan
- Faktor
lingkungan.
Berkaitan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar