Institusi : STKIP Suluh Bangsa
Jurusan : Bimbingan dan Konseling
Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian
Dosen : Drs. Endang Sutisna, M.Pd
Semester/TM : 3/1
Dinamika
Kepribadian menurut Sigmund Freud [PDF] [PPT]
Persepsi
tentang Sifat Manusia
a. Perilaku
manusia ditentukan oleh kekuatan irrasional yang tidak disadari dari dorongan
biologis dan dorongan naluri psikoseksual tertentu pada masa enam tahun pertama
dalam kehidupan. Pandangan ini menunjukkan bahwa aliran teori Freud adalah
deterministik.
b. Konsep
Freud yang terkenal adalah pikiran bawah sadar sebagai pengendali perilaku.
3 Struktur
Kepribadian
a. Id (das
es): aspek biologis dan original dalam kepribadian (pleasure principle).
b. Ego (das
ich): aspek psikologis dan timbul karena kebutuhan untuk berhubungan dengan
dunia nyata (reality principle).
c. Super Ego (das
euber ich): aspek sosiologi kepribadian dan berhubungan dengan nilai dan
norma (ideal principle).
Kesadaran dan
Ketidaksadaran
a. Pemahaman
tentang kesadaran dan ketidaksadaran manusia merupakan salah satu sumbangan
terbesar pemikiran Freud.
b. Menurutnya,
kunci untuk memahami perilaku dan problematika kepribadian bermula dari hal
tersebut. Ketidaksadaran itu tidak dapat dikaji langsung, karena perilaku yang
muncul itu merupakan konsekuensi logisnya.
c. Sedangkan
kesadaran itu merupakan suatu bagian terkecil atau tipis dari keseluruhan
pikiran manusia. Hal ini dapat diibaratkan seperti gunung es yang ada di bawah
permukaan laut, di mana bongkahan es itu lebih besar di dalam ketimbang yang
terlihat di permukaan.
d. Demikian
juga halnya dengan kepribadian manusia, semua pengalaman dan memori yang
tertekan akan dihimpun dalam alam ketidaksadaran.
Dinamika Kepribadian
1. Instink
Adalah
sumber perangsang yang dibawa sejak lahir yang mengandung keinginan berupa
rangsangan psikologis dan merupakan kebutuhan sebagai perangsang jasmani.
Sifat:
- Sumber
instink: kondisi jasmaniah.
- Tujuan
instink: memenuhi kebutuhan jasmaniah.
- Objek
instink: segala sesuatu yang mengantarai keinginan dan terpenuhinya keinginan
itu.
- Pendorong
instink: tergantung intensitas kebutuhan.
Macam:
- Instink
hidup: melayani keinginan untuk tetap hidup. Contoh: makan, minum, seksual.
Bentuk energi yang dipakai disebut libido.
- Instink
mati: instink yang tidak disadari bahwa setiap orang berkeinginan untuk mati
2. Distribusi
dan Penggunaan Energi Psikis
a. Energi
psikis yang dimaksud oleh Freud adalah merupakan suatu aktifitas atau kegiatan
yang bersifat psikologis seperti berpikir, persepsi, dan sebagainya.
b. Pada
muanya, id memiliki semua energi dan menggunakannya untuk gerakan reflek dan
pemenuhan hasrat.
c. Kemudian
pindah ke ego dan terjadilah proses identifikasi, yaitu mencocokkan gambaran
mental dengan kenyataan fisik.
d. Sekali
energi yang disediakan oleh instink-instink disalurkan ke ego dan super ego
lewat mekanisme identifikasi maka interaksi daya-daya menahan dan mendorong
bisa berlangsung. Di mana id hanya memiliki daya-daya pendorong atau kateksis,
sedangkan energi ego dan super ego digunakan untuk menunjang maupun
menggagalkan tujuan-tujuan instink (Freud dalam Hall and Lindzey, 1993).
e. Terbentuk
dari cara-cara id, ego, dan super ego menguasai dan memperlakukan nafsu-nafsu.
f. Dalam hal
ini, ada tiga kemungkinan: ditekan, diberi kepuasan wajar, atau diberi kepuasan
dengan cara dilakukan ke arah lain (sublimasi).
g. Di sini,
peran ego sangat penting. Ego dalam proses menimbang-nimbang dibantu oleh super
ego.
Perbuatan Keliru
dan Mimpi
a. Adanya
fakta bahwa nafsu-nafsu ada yang ditekan ke pikiran bawah sadar, ternyata di
pikiran bawah sadar nafsu-nafsu itu tidak tinggal diam, selalu bergolak untuk
mendapat kepuasan.
b. Bila
sewaktu-waktu ego lemah, atau sensor terhadap id kurang, maka kemungkinan
nafsu-nafsu itu muncul ke kesadaran.
c. Munculnya
nafsu-nafsu itu bisa dalam bentuk perbuatan keliru atau dalam bentuk mimpi.
d. Contoh
perbuatan keliru: seorang pemuda yang ingin memanggil nama adik perempuannya,
tetapi yang disebut nama gadis lain.
e. Mimpi
terjadi apabila nafsu yang tertekan di bawah sadar muncul dalam kesadaran pada
waktu orang tidur.
f. Mimpi
merupakan gejala psikis yang disebabkan karena nafsu-nafsu yang tidak dipenuhi
dalam alam kenyataan dan tertekan di bawah kesadaran pada waktu orang sedang
tidur.
g. Menganalisis
impian merupakan landasan yang sangat penting untuk memahami kehidupan psikis
manusia.
Antara Frustasi,
Konflik, dan Cemas
a. Frustasi:
ketegangan psikis yang disebabkan oleh adanya dorongan-dorongan yang tidak
mendapat kepuasan.
b. Frustasi
terbagi menjadi: privasi dan deprivasi.
- Frustasi
Privasi: terjadi apabila objek kepuasan tidak tersedia.
- Frustasi
Deprivasi: terjadi apabila objek kepuasan tersedia, tetapi karena sesuatu hal
orang tidak dapat mencapai objek tersebut.
c. Frustasi
yang disebabkan oleh peristiwa yang terjadi pada diri sendiri dinamakan
konflik.
d. Konflik
timbul apabila dorongan yang satu bertentangan dengan dorongan yang lain, atau
dapat juga terjadi bila id bertentangan dengan ego.
e. Frustasi
yang disertai takut dapat menimbulkan kecemasan.
f. Perbedaan
takut dan cemas: cemas; faktor penyebab tidak jelas, takut; objek dan faktornya
telah disadari.
g. Kecemasan
punya peran utama dalam dinamika kepribadian dan perkembangan kepribadian.
h. Kecemasan
timbul dari kegagalan, sehingga kecemasan menimbulkan ketegangan dan daya
dorong bagi manusia untuk berbuat menghindari objek, mengekang
dorongan-dorongan, atau mengikuti suara hati.
i. Perbuatan
itu akan menentukan perkembangan kepribadian pada masa berikutnya.
j. Kecemasan
merupakan faktor utama timbulnya psikoneurosa.
k. Kecemasan
terbagi tiga: objektif, neurotis, dan moral.
1) Kecemasan
Realita
Rasa takut akan
bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat
tergantung kepada ancaman nyata.
2) Kecemasan
Neurotis
Rasa takut
kalau-kalau instink akan keluar jalur dan menyebabkan seorang berbuat sesuatu
yang dapat membuatnya terhukum.
3) Kecemasan
Moral
Rasa takut
terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang
cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan
norma moral.
l. Bila
kecemasan yang terjadi berlebihan, dapat menyebabkan phobia.
m. Umumnya
phobia bersumber dari kecemasan-kecemasan neurotis.
n. Kecemasan
yang paling penting bagi perkembangan kepribadian manusia adalah birth
trauma yang akan mempengaruhi ketakutan-ketakutan pada tahap perkembangan
berikutnya.
Perkembangan Kepribadian
a. Kematangan
Pengaruh
asli dari dalam diri manusia.
Contoh:
perbuatan yang dinamakan berjalan
b. Usaha
belajar
Usaha
manusia untuk mengatasi ketegangan-ketegangan jiwa yang dapat menimbulkan
konflik, frustasi, dan kecemasan.
c. Cara-cara
manusia mengatasi frustasi, konflik, dan kecemasan.
1) Identifikasi
a) Perbuatan
untuk menyamakan diri dengan orang lain.
b) Identifikasi
terbagi menjadi tiga:
- Narcistik:
seperti golongan/jenisnya.
- Berorientasi
pada tujuan: memiliki kelebihan-kelebihan seperti yang dimiliki orang lain
terhadap objek yang hilang.
- Identifikasi
terhadap musuh.
2) Pemindahan (displacement)
3) Sublimasi
a) Displacement: pemindahan atau penyaluran pemuasan nafsu dari
suatu objek ke objek yang lain.
Contoh:
seorang anak dimarahi orangtuanya mungkin ia akan menyalurkan kekesalannya
dengan menempeleng adiknya.
b) Bila displacement
ditujukan ke arah perkembangan kebudayaan atau ke arah positif, dinamakan
sublimasi.
4) Mekanisme pertahanan ego
Adalah
campur tangan ego yang terpaksa mengambil cara ekstrem untuk menghilangkan atau
mereduksi tegangan.
Kesamaan
sifat Defence Mechanism:
a) Semua
menolak dan memalsukan kenyataan.
b) Bekerja
dengan tidak sadar, sehingga yang bersangkutan tidak tahu bahwa ia melakukan Defence
Mechanism.
Hal-hal yang mempengaruhi Pertahanan Ego:
a) Represi
Represi
atau penekanan adalah pengertian yang mula-mula sekali dalam psikoanalisis.
Freud menganggap kepribadian itu terdiri dari 3 bagian:
1.
Pikiran
sadar (kesadaran)
2.
Pikiran
prasadar (keprasadaran)
3.
Pikiran
bawah sadar (ketaksadaran)
Represi
merupakan sarana pertahanan diri yang dapat mengusir pikiran serta perasaan
yang menyakitkan dan mengancam keluar dari kesadaran.
Dapat
pula terjadi dengan cara melawan antikateksis (ego) atau menjelma dalam bentuk
pemindahan objek.
b) Proyeksi
Mekanisme
mengubah kecemasan neurotic/moral menjadi kecemasan realistic dengan cara
melemparkan impuls-impuls internal yang mengancam, dipindahkan ke objek di
luar, sehingga seolah-olah ancaman itu terproyeksi dari objek eksternal kepada
diri orang itu sendiri.
Inilah
yang disebut dengan mekanisme pertahanan proyeksi yang didefinisikan sebagai
melihat dorongan atau perasaan orang lain yang tidak dapat diterima, padahal
sebenarnya perasaan atau dorongan tersebut ada di pikiran bawah sadar diri
sendiri.
Jenis
proyeksi yang ekstrem adalah paranoid, yaitu kelainan mental yang ditandai
dengan pikiran-pikiran keliru (delusi) yang begitu kuat berupa rasa cemburu
terhadap orang lain dan merasa dikejar-kejar oleh orang lain. Paranoid tidak
selalu muncul akibat proyeksi, tetapi merupakan jenis ekstrem dari proyeksi.
c) Pembentukan
reaksi
Alat
yang digunakan untuk menyembunyikan naluri dari kesadaran dengan mempergunakan
lawannya.
Penggantian
impuls atau perasaan yang menimbulkan ketakutan atau kecemasan dengan lawannya
di dalam kesadaran.
d) Fiksasi
Mekanisme yang
memungkinkan orang mengalami kemandegan dalam perkembangannya karena merasa cemas
untuk melangkah ke perkembangan berikutnya.
Keterikatan
permanen dari libido pada tahap perkembangan sebelumnya yang lebih primitif.
Fiksasi ini
bertujuan untuk menghindari dari situasi-situasi baru yang dipandang berbahaya
atau mengakibatkan frustasi.
e) Regresi
Regresi sangat
erat hubungannya dengan fiksasi. Pada saat libido melewati tahap perkembangan
tertentu, di masa-masa penuh stress dan kecemasan, libido dapat kembali ke
tahap yang sebelumnya. Langkah mundur ini dikenal dengan regresi.
Contoh: anak-anak
sering menangis untuk mendapatkan sesuatu. Ketika sudah besar, dicoba dengan
cara yang sama ketika ingin mendapat sesuatu, hal itu disebut langkah mundur
(regresi).
f) Displacement
Freud
(1926/1959) meyakini bahwa hanya pada satu objek tunggal.
Contoh: orang
yang memiliki rasa cinta yang reaktif akan membanjiri orang yang diam-diam
mereka benci dengan perhatian yang berlebih. Akan tetapi pada pengalihan, orang
bisa mengarahkan dorongan-dorongan yang tak sesuai ini pada sejumlah orang atau
objek sehingga dorongan aslinya terselubung atau tersembunyi.
g) Introyeksi
Introyeksi
adalah mekanisme pertahanan di mana seseorang meleburkan sifat-sifat positif
orang lain ke dalam egonya sendiri.
h) Fantasi
Memuaskan
keinginan yang terhalang melalui khayalan/
i) Rejeksi
Melindungi
diri terhadap kenyataan yang tidak menyenangkan dengan menolak menghadapi hal
tersebut dengan cara melarikan diri.
j) Rasionalisasi
Berusaha
membuktikan bahwa perilakunya masuk akal dan dapat dibenarkan sehingga
disetujui oleh diri sendiri dan masyarakat.
k) Kompensasi
Menutupi
keinginan/menghilangkan sifat yang diinginkan atau pemuasan secara berlebihan
dalam satu bidang karena mengalami frustasi dalam bidang lain.
l) Sublimasi
Mencari
pemuasan/menghilangkan keinginan seksual dengan kegiatan non-seksual.
m) Undoing
Meniadakan/membatalkan
suatu pikiran/keinginan yang tidak disetujui/tidak bermoral.
n) Emotional
Insulation
Mengurangi
keterlibatan ego dan menarik diri menjadi pasif untuk melindungi dirinya dari
kekecewaan.
o) Isolasi
(Intelektualisasi)
Memutuskan
pelepasan afektif karena keadaan yang menyakitkan dengan mengubahnya menjadi
hal yang berhubungan dengan logika.
p) Simpatisme
Berusaha
memperoleh simpati dari orang lain sehingga harga dirinya meningkat walaupun
mengalami kegagalan.
q) Acting-Out
Mengurangi
kecemasan yang dibangkitkan oleh keinginan yang terlarang dengan membiarkan
ekspresinya.
Berkaitan:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar