Senin, 02 Juni 2014

2. Pengantar Ilmu Statistika

INSTRUMEN PENELITIAN

Penyusun instrumen penelitian harus memahami jenis skala pengukuran yang digunakan dan tipe skala pengurutan agar instrumen bisa diukur sesuai apa yang hendak diukur dan bisa dipercaya serta reliable (konsisten) terhadap permasalahan instrumen penelitian.


DUA TIPE SKALA PENGUKURAN

1.   Skala pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini adalah: skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial.
2.   Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial. Termasuk tipe ini adalah: mengukur status ekonomi, lembaga swadaya masyarakat, kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dll.


MAKSUD SKALA PENGUKURAN

  Untuk mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian.
  Jenis skala sikap: Likert, Guttman, Skala diferensial semantik, rating scale, dan Thurstone.
  Skala sikap dikenal dengan skala interval dan ratio yang sering digunakan untuk mengukur gejala dalam penelitian sosial.


KAIDAH

  Variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi.
  Dimensi dijabarkan menjadi sub variabel.
  Sub variabel dijabarkan menjadi indikator-indikator.
  Indikator inilah yang dapat dijadikan titik tolak untuk membuat instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
  Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata.


SKALA LIKERT

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel.


PERNYATAAN/PERTANYAAN POSITIF

  Sangat setuju (SS) skor 5
  Setuju (S) skor 4
  Netral  (N) skor 3
  Tidak setuju (TS) skor 2
  Sangat tidak setuju (STS) skor 1


PERNYATAAN/PERTANYAAN NEGATIF

  Sangat setuju (SS) skor 1
  Setuju (S) skor 2
  Netral  (N) skor 3
  Tidak setuju (TS) skor 4
  Sangat tidak setuju (STS) skor 5


BENTUK CHECKLIST (P)
No.
Pernyataan/Pertanyaan
SS
S
N
TS
STS
1
2
3
4
5
6
7























CONTOH

Dalam hubungan teknik pengumpulan data angket, instrumen  disebarkan kepada 70 responden, kemudian direkapitulasi.
Skor 5 ada 2 orang
Skor 4 ada 8 orang
Skor 3 ada 15 orang
Skor 2 ada 25 orang
Skor 1 ada 20 orang


Cara menghitung skor dalam penelitian

Jumlah skor untuk 2 orang menjawab 5 :    2 x 5 =  10
Jumlah skor untuk 8 orang menjawab 4 :    8 x 4 =  32
Jumlah skor untuk 15 orang menjawab 3 : 15x 3 =  45
Jumlah skor untuk 25 orang menjawab 2 : 25 x2 = 50
Jumlah skor untuk 20 orang menjawab 1 : 20 x 1 = 20
Jumlah = 157
Jumlah skor ideal untuk item no.1 (skor tertinggi)
5 x 70 = 350
Jumlah skor terendah = 1 x 70 = 70


Cara menghitung

Berdasarkan data (item no.1) yang diperoleh dari 70 orang respoden suatu pernyataan:
157/350 x 100% = 44,86%

Kriteria interprestasi skor
Angka   0%  -  20% = sangat lemah
Angka 12%  -  40% = lemah
Angka 41%  -  60% = Cukup
Angka 61%  -  80% = Kuat
Angka 81%  -  100% = Sangat kuat
 

CARA MENGHITUNG

Bila didasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui:
2 orang yang menyatakan SS =2/70x100%=2,86%
8 orang menyatakan S= 8/70x100%=11,43%
15 oarang menyatakan N=15/70 x100%=21,43%
25 orang menyatakan TS=25/70x100%=35,71%
20orang menyatakan STS=20/70x100%=28,57%


SKALA GUTTMAN

Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal.


PERBEDAAN SKALA LIKERT DAN SKALA GUTTMAN

Skala Likert terdapat jarak (interval) biasanya ada lima:
-       Sangat Benar (SB) s.d. Sangat tidak benar (STB)
-       Sangat setuju (SS) s.d. Sangat tidak setuju (STS)

Sedangkan skala Guttman hanya dua:
-       Benar (B) dan salah (S)
-       Ya atau Tidak


SKALA DIFERENSIAL SEMATIK

Disebut juga skala perbedaan semantik berisikan karakteristik bipolar (dua kutub), seperti :
Panas - dingin
Populer - tidak populer
Baik - tidak baik
dst


Dimensi karakteristik bipolar

Karakteristik bipolar memiliki tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek:
  1. Potensi, yaitu kekutan atau atraksi fisik suatu objek.
  2. Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu objek.
  3. Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu objek.
  
RATING SCALE

Data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Responden menjawab. Contoh:
Ketat-longgar; sering dilakukan-tidak pernah dilakukan; lemah-kuat; positif-negatif; baik-buruk; menekan-mendidik; aktif-pasif; besar-kecil. Responden tidak menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia, melainkan menjawab salah satu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan.


SKALA THURSTONE

Meminta responden untuk memilih pernyataan yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai asosiasi nilai antara 1 sampai dengan 10, tetapi nilainya tidak diketahui oleh responden. Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang dipilih oleh responden mengenai angket tersebut.


PERBEDAAN SKALA THURSTONE DAN SKALA LIKERT

Pada skala Thurstone, interval yang panjangnyasama memiliki intensitas kekuatan yang sama.
Pada skala Likert tidak perlu sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar