INSTRUMEN PENELITIAN
Penyusun
instrumen penelitian harus memahami jenis skala pengukuran yang digunakan dan
tipe skala pengurutan agar instrumen bisa diukur sesuai apa yang hendak diukur
dan bisa dipercaya serta reliable (konsisten) terhadap permasalahan
instrumen penelitian.
DUA
TIPE SKALA PENGUKURAN
1.
Skala
pengukuran untuk mengukur perilaku susila dan kepribadian. Termasuk tipe ini
adalah: skala sikap, skala moral, test karakter, skala partisipasi sosial.
2.
Skala
pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya lain dan lingkungan sosial.
Termasuk tipe ini adalah: mengukur status ekonomi, lembaga swadaya masyarakat,
kemasyarakatan, kondisi rumah tangga, dll.
MAKSUD
SKALA PENGUKURAN
• Untuk
mengklasifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan
dalam menentukan analisis data dan langkah penelitian.
• Jenis skala sikap:
Likert, Guttman, Skala diferensial semantik, rating scale, dan Thurstone.
• Skala sikap dikenal
dengan skala interval dan ratio yang sering digunakan untuk mengukur gejala
dalam penelitian sosial.
KAIDAH
• Variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi dimensi.
• Dimensi dijabarkan
menjadi sub variabel.
• Sub variabel
dijabarkan menjadi indikator-indikator.
• Indikator inilah
yang dapat dijadikan titik tolak untuk membuat instrumen yang berupa pertanyaan
atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
• Setiap jawaban
dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan
dengan kata-kata.
SKALA LIKERT
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik
oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel.
PERNYATAAN/PERTANYAAN POSITIF
•
Sangat
setuju (SS) skor 5
•
Setuju
(S) skor 4
•
Netral (N) skor 3
•
Tidak
setuju (TS) skor 2
•
Sangat
tidak setuju (STS) skor 1
PERNYATAAN/PERTANYAAN NEGATIF
•
Sangat
setuju (SS) skor 1
•
Setuju
(S) skor 2
•
Netral (N) skor 3
•
Tidak
setuju (TS) skor 4
•
Sangat
tidak setuju (STS) skor 5
BENTUK CHECKLIST (P)
No.
|
Pernyataan/Pertanyaan
|
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
CONTOH
Dalam
hubungan teknik pengumpulan data angket, instrumen disebarkan kepada 70 responden, kemudian
direkapitulasi.
Skor 5 ada 2 orang
Skor 4 ada 8 orang
Skor 3 ada 15 orang
Skor 2 ada 25 orang
Skor 1 ada 20 orang
Cara menghitung skor dalam penelitian
Jumlah
skor untuk 2 orang menjawab 5 : 2 x 5
= 10
Jumlah
skor untuk 8 orang menjawab 4 : 8 x 4
= 32
Jumlah
skor untuk 15 orang menjawab 3 : 15x 3 =
45
Jumlah
skor untuk 25 orang menjawab 2 : 25 x2 = 50
Jumlah
skor untuk 20 orang menjawab 1 : 20 x 1 = 20
Jumlah
= 157
Jumlah
skor ideal untuk item no.1 (skor tertinggi)
5 x 70
= 350
Jumlah
skor terendah = 1 x 70 = 70
Cara menghitung
Berdasarkan
data (item no.1) yang diperoleh dari 70 orang respoden suatu pernyataan:
157/350 x 100% = 44,86%
Kriteria
interprestasi skor
Angka 0%
- 20% = sangat lemah
Angka 12% - 40%
= lemah
Angka 41% - 60%
= Cukup
Angka 61% - 80%
= Kuat
Angka 81% - 100%
= Sangat kuat
CARA MENGHITUNG
Bila
didasarkan pada kelompok responden, maka dapat diketahui:
2 orang yang
menyatakan SS =2/70x100%=2,86%
8 orang menyatakan
S= 8/70x100%=11,43%
15 oarang menyatakan
N=15/70 x100%=21,43%
25 orang menyatakan
TS=25/70x100%=35,71%
20orang menyatakan
STS=20/70x100%=28,57%
SKALA GUTTMAN
Skala
Guttman merupakan skala kumulatif. Skala Guttman disebut juga skala scalogram
yang sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap
atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan atribut universal.
PERBEDAAN SKALA LIKERT DAN SKALA GUTTMAN
Skala
Likert terdapat jarak (interval) biasanya ada lima:
-
Sangat
Benar (SB) s.d. Sangat tidak benar (STB)
-
Sangat
setuju (SS) s.d. Sangat tidak setuju (STS)
Sedangkan
skala Guttman hanya dua:
-
Benar
(B) dan salah (S)
-
Ya
atau Tidak
SKALA DIFERENSIAL SEMATIK
Disebut
juga skala perbedaan semantik berisikan karakteristik bipolar (dua kutub),
seperti :
Panas -
dingin
Populer
- tidak populer
Baik -
tidak baik
dst
Dimensi karakteristik bipolar
Karakteristik
bipolar memiliki tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek:
- Potensi, yaitu
kekutan atau atraksi fisik suatu objek.
- Evaluasi, yaitu
hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu objek.
- Aktivitas, yaitu
tingkatan gerakan suatu objek.
RATING SCALE
Data
mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif. Responden menjawab. Contoh:
Ketat-longgar;
sering dilakukan-tidak pernah dilakukan; lemah-kuat; positif-negatif;
baik-buruk; menekan-mendidik; aktif-pasif; besar-kecil. Responden tidak
menjawab dari data kualitatif yang sudah tersedia, melainkan menjawab salah
satu dari jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
SKALA THURSTONE
Meminta
responden untuk memilih pernyataan yang ia setujui dari beberapa pernyataan
yang menyajikan pandangan yang berbeda-beda. Pada umumnya setiap item mempunyai
asosiasi nilai antara 1 sampai dengan 10, tetapi nilainya tidak diketahui oleh
responden. Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentu pernyataan yang
dipilih oleh responden mengenai angket tersebut.
PERBEDAAN SKALA THURSTONE DAN SKALA LIKERT
Pada
skala Thurstone, interval yang panjangnyasama memiliki intensitas kekuatan yang
sama.
Pada skala
Likert tidak perlu sama.
[Download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar