Selasa, 24 November 2015

Kisah Nabi Samson

Nabi Samson, Nabi yang tidak memiliki pengikut satu orang pun.

Kisah Nabi Sam’un Ghozi as (Samson) salah satu dari 124.000 Nabi.

Seperti yang diketahui di dalam ajaran Islam, bahwa jumlah Nabi menurut hadits yaitu 124.000 orang, dan Rosul berjumlah 312 orang, sesuai rukun iman ke-4 di dalam rukun iman diwajibkan untuk mengetahui 25 orang nabi dan rosul.

Dari Abi Dzar ra, bahwa Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ditanya tentang jumlah para nabi,

“Jumlah para nabi itu adalah seratus dua puluh empat ribu (124.000) nabi.”

“Lalu berapa jumlah Rosul di antara mereka?”

Beliau menjawab, “Tiga ratus dua belas (312) orang.”

(Hadits Riwayat At-Tirmidzi)

Samson atau Simson, merupakan seorang nabi di dalam ajaran Islam yang dikenal dengan nama Nabi Sam’un Ghozi as.

Kisah nabi ini, terdapat di dalam kitab-kitab, seperti kitab Muqosyafatul Qulub dan kitab Qishoshul Anbiyaa. Nabi Sam’un Ghozi AS memiliki kemukjizatan, yaitu dapat melunakkan besi, dan dapat merobohkan istana.

Cerita Nabi Sam’un Ghozi AS adalah kisah Isroiliyat yang diceritakan turun-temurun di jazirah Arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum Rosululloh lahir.

Dari kitab Muqosyafatul Qulub karangan al-Ghozali, diceritakan bahwa Rosululloh berkumpul bersama para sahabat di bulan Suci Romadhon.

Kemudian Rosululloh bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam’un Ghozi AS, beliau adalah Nabi dari Bani Isroil yang diutus di tanah Romawi.

Dikisahkan Nabi Sam’un Ghozi as berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Ketangguhan dan keperkasaan Nabi Sam’un dipergunakan untuk menentang penguasa kaum kafirin saat itu, yakni raja Isroil.

Akhirnya sang raja Isroil mencari jalan untuk menundukkan Nabi Sam’un. Berbagai upaya pun dilakukan olehnya, sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya diumumkanlah, barang siapa yang dapat menangkap Sam’un Ghozi, akan mendapat hadiah emas dan permata yang berlimpah.

Singkat cerita, Nabi Sam’un Ghozi as terpedaya oleh isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam’un berkata kepada isterinya,

“Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak berdaya, maka ikatlah aku dengan potongan rambutku.”

Akhirnya Nabi Sam’um Ghozi as diikat oleh istrinya saat ia tertidur, lalu dia dibawa ke hadapan sang raja.

Beliau disiksa dengan dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja. Karena diperlakukan yang sedemikian hebatnya, Nabi Sam’un Ghozi as berdoa kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Beliau berdoa dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon pertolongan atas kebesaran Alloh. Do’a Nabi Sam’un dikabulkan, dan istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para kerabat yang mengkhianatinya.

Kemudian nabi bersumpah kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala, akan menebus semua dosa-dosanya dengan berjuang menumpas semua kebathilan dan kekufuran yang lamanya 1000 bulan tanpa henti. Semua itu atas hidayah dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika Rosululloh selesai menceritakan cerita Nabi Sam’un Ghozi as yang berjuang fii sabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi berkata:

”Ya Rosululloh, kami ingin juga beribadah seperti nabiyulloh Sam’un Ghozi as.” Kemudian Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam, diam sejenak.

Kemudian Malaikat Jibril as datang dan mewahyukan kepada beliau, bahwa pada bulan Romadhon ada sebuah malam, yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.

Pada kitab Qishoshul Anbiyaa, dikisahkan, bahwa Rosululloh Muhammad shollallohu ‘alaihi wasallam tersenyum sendiri, lalu bertanyalah salah seorang sahabatnya,

“Apa yang membuatmu tersenyum, wahai Rosululloh?”

Rosululloh menjawab, “Diperlihatkan kepadaku hari akhir ketika dimana seluruh manusia dikumpulkan di mahsyar. Semua Nabi dan Rosul berkumpul bersama umatnya masing-masing masuk ke dalam surga.

Ada salah seorang nabi yang dengan membawa pedang yang tidak mempunyai pengikut satu pun masuk ke dalam surga. Dia adalah Sam’un.”

Demikian kisah Nabi Sam’un Ghozi as atau yang lebih dikenal dengan Samson atau Simson.

Semoga dari kisah ini, dapat kita petik sebuah pelajaran di dalamnya.

Credit: alhurriyyah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar