A.
Latar Belakang Sejarah Psikologi
Kepribadian
1.
Usaha yang bersifat pra-ilmiah
Chirologi= ilmu gurat tangan
Astrologi= ilmu perbintangan
Grafologi= ilmu tentang tulisan
tangan
Phisiognomi= ilmu tentang wajah
Phrenologi= ilmu tentang tengkorak
Onychologi= ilmu tentang kuku
2.
Usaha-usaha lain
Ajaran tentang
cairan badaniah (tipologi Hipocrates-Galenus)
4 macam sifat yang
didukung oleh keadaan konstitusional (cairan dalam tubuh):
Sifat kering terdapat dalam chole
(empedu kuning) Ò hidup, keras,
semangat, hatinya mudah terbakar, daya juang besar, optimis.
Sifat basah terdapat dalam melanchole
(empedu hitam) Ò mudah kecewa, daya
juang kecil, muram, pesimistis.
Sifat dingin terdapat dalam phlegma
(lendir) Ò tenang, tidak mudah
dipengaruhi, setia.
Sifat panas terdapat dalam sanguis
(darah) Ò hidup, mudah
berganti haluan, ramah.
B.
Definisi Kepribadian
Pengertian orang
awam:
Ciri-ciri tertentu yang menonjol pada
diri individu.
Bagaimana individu tampil dan
menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya.
Ciri-ciri yang dapat diamati.
Kepribadian
menurut Psikologi
George Kelly: kepribadian sebagai cara yang unik dari
individu dalam mengartikan pengalaman-pengalaman hidup.
Freud: kepribadian sebagai suatu struktur yang terdiri
atas 3 sistem, yaitu id, ego, dan superego.
Guilford: kepribadian merupakan pola trait-trait
(sifat-sifat) unik dari seseorang.
Hilgard & Marquis: kepribadian adalah
nilai sebagai stimulus sosial, kemampuan menampilkan diri secara
mengesankan.
Phares: kepribadian adalah pola khas
dari pikiran, perasaan, dan tingkah laku yang membedakan
antara orang satu dengan yang lain, tidak berubah lintas waktu dan situasi.
Definisi Kepribadian:
Ä
Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia tersebut.
Ciri-ciri watak seseorang individu yang konsisten.
C.
Istilah-istilah
Personality (kepribadian):
sejumlah karakteristik individu yang cenderung menetap
dan kemudian ditampilkan lewat perilaku.
Disposition (watak):
karakter yang lama dimiliki dan sampai sekarang belum
berubah.
Character (karakter): suatu kualitas atau sifat yang terus-menerus dan kekal
yang dapat dijadikan mengidentifikasikan individu.
Temperamen (temperamen): kepribadian yang
berkaitan erat dengan determinan biologik atau fisiologik.
Traits (sifat): respon yang senada (sama) terhadap sekelompok stimuli
yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.
Type (ciri): aspek yang yang mengkategorikan manusia menjadi
beberapa jenis model atau jenis tingkah laku.
Habit (kebiasaan): respon yang sama untuk stimulus yang sama pula dan
cenderung berulang.
Attitude (sikap): Berhubungan dengan
suatu objek, dapat berbeda-beda dari yang lebih khusus ke yang lebih umum.
Biasanya memberikan penilaian (menerima atau menolak) terhadap objek yang di
hadapi.
D.
Ciri Kepribadian
Bersifat umum
Bersifat khas
Berjangka waktu lama
Bersifat kesatuan
Bisa berfungsi baik atau buruk
E.
Unsur-unsur Kepribadian
1.
Pikiran sadar
persepsi – seluruh proses akal manusia yang sadar (concious).
apersepsi – penggambaran baru dengan pengertian baru.
pengamatan – penggambaran yang lebih intensif terfokus (terjadi
karena pemusatan akal yang lebih intensif).
konsep – penggambaran abstrak tentang hal-hal yang belum
pernah dilihat sebelumnya.
fantasi – penggambaran baru yang sering
tidak realistis.
2.
Pikiran bawah sadar
pengetahuan atau bagian himpunan dari pengetahuan yang
ditimbun individu ke bagian dalam pikiran dan suatu saat mungkin akan
keluar baik utuh maupun terpecah-pecah.
3.
Pikiran tidak sadar
pengetahuan atau bagian himpunan dari pengetahuan yang
ditimbun individu ke bagian yang lebih dalam lagi dan
kadang-kadang bisa muncul kembali pada saat akal-akal yang mengatur alam
kesadaran individu berada dalam keadaan rileks atau tidak berfungsi.
Cabang ilmu:
psikoanalisis yang dikembangkan oleh Sigmund Freud (ahli Psikologi Jerman)
F.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kepribadian
1.
Intrinsik
Sikap
Bakat
Kemampuan
Minat
Afektif
Kebutuhan
Motivasi
2.
Ekstrinsik
Sosialisasi
Budaya, juga karena
3.
Belajar
4.
Pengalaman
5.
Instrospeksi
G.
Pembentukan dan Perkembangan
Kepribadian
1.
Paradigma Psikoanalisis
Asumsi dasar:
à
Manusia adalah bagian dari dunia
binatang dan bagian dari sistem energi.
à
Sebagai binatang manusia adalah organisme yang membutuhkan energi dan hidup berarti
mampu mengelola energi yang dimilikinya.
Dikemukakan/dikembangkan oleh Sigmund Freud.
Tokoh lain: C.G Jung; A. Adler; Anna Freud; Karen Horney; Eric Fromm; H.S
Sullivan.
Berkembang luas karena masyarakat luas terbiasa
memandang gangguan tingkah laku sebagai penyakit. Psikoanalisis
banyak yang memiliki latar belakang medik, dan menempatkan diri
sebagai terapis dan teknik katarsis dan asosiaso bebas adalah teknik yang
sering digunakan.
à Tingkah laku manusia
merupakan fungsi dari pengalaman masa lalunya.
2.
Paradigman Traits
Manusia memiliki macam/jenis potensi yang sama ketika dilahirkan, namun dengan tingkat
kualitas yang berbeda. Ketika potensi itu aktual dalam
kepribadian, maka tampak bahwa tidak ada dua orang yang memiliki kepibadian
yang sama.
Traits membuat kategori-kategori, menempatkan orang
dalam tipe-tipe tertentu, memilih unsur pembeda yang fungsional, dan
mengabaikan unsur pembeda yang tidak perlu.
Tokoh: William James; Murray; Abraham Maslow; R. Cattel; Eysenck;
Allport; dkk.
Banyak membahas tentang peramalan-peramalan tingkah laku.
Banyak berguna pada berbagai bidang àmeramalkan keberhasilan/kegagalan seseorang dalam
bidang tertentu, memilih/menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat.
3.
Paradigma Kognitif
Fikiran dan keyakinan seseorang menjadi kunci memahami
tingkah laku. Ingatan, fikiran, dan keyakinan seseorang menjadi kunci memahami tingkah
laku.
Tokoh à Kurt Lewin; George Kelly; C.
Roger; Mischel dan Bandura.
Ketika mengatasi masalah, penekannya bukan hanya pada
“ada masalah dengan fikiran Anda” tetapi juga berusaha mengungkapkan bahwa cara
pandang seseorang mencerminkan bagaimana dunia itu bergerak dan otaknya bekerja.
Fungsi terapi kognitif:
à mengubah keberadaannya di dunianya.
à mendorong orang untuk berpikir baik tentang dirinya.
à mendorong memilih lingkungan yang tepat untuk dirinya.
4.
Paradigma Behaviourisme
Erat hubungannya dengan pengkondisian.
“manusia adalah mesin”.
Erat kaitannya dengan teori belajar à perubahan TL (pengembangan, TL baru) merupakan
belajar.
Faktor pendorong agar orang mau mengubah tingkah
lakunya adalah reinforcment (penguatan).
Modifikasi perilaku à managemant
reinforcment.
H.
Ciri-ciri Kepribadian
Kepribadian yang Sehat:
1.
Mampu menilai diri sendiri secara realistis, apa adanya ttg kelebihan & kekurangan fisik, keterampilan, dsb.
2.
Mampu menilai situasi secara realistis, dapat menghadapi
situasi/kondisi kehidupan yang dialami secara
wajar, tidak mengharap kondisi
kehidupan yang terlalu sempurna.
3.
Mampu menilai prestasi yang diraih secara realistik, menilai, mereaksi prestasi secara rasional à tidak menjadi sombong.
4.
Menerima tanggung jawab keyakinan untuk mengatasi masalah kehidupan.
5.
Dapat mengontrol emosi, menghadapi
situasi frustasi, depresi atau stres secara positif.
6.
Memiliki sifat kemandirian: dalam cara berpikir, bertindak, membuat keputusan,
menyesuaikan diri dg norma.
7.
Berorientasi tujuan, merumuskan tujuan
yang matang dalam setiap aktivitas, dengan cara mengembangkan kepribadian, pengetahuan,
keterampilan.
8.
Berorientasi keluar, memiliki
kepedulian dengan masalah lingkungan.
9.
Penerimaan sosial, mau berhubungan dengan orang lain dan memiliki sikap bersahabat.
10.
Memiliki falsafah hidup yang berasal dari keyakinannya.
11.
Berbahagia, suasana kehidupan
diwarnai dengan kebahagiaan yang didukung faktor prestasi dan kasih sayang.
Kepribadian yang Tidak Sehat:
1.
Mudah marah/tersinggung
2.
Khawatir dan cemas
3.
Merasa tertekan (stres/depresi)
4.
Bersikap kejam
5.
Ketidakmampuan untuk menghindar dari perilaku yang menyimpang meskipun sudah di hukum
6.
Kebiasaan berbohong
7.
Hiperaktif
8.
Bersikap memusuhi semua bentuk otoritas
9.
Senang mengkritik/mencemooh orang lain
10.
Sulit tidur
11.
Kurang memiliki rasa tanggung jawab
12.
Sering mengalami pusing kepala
13.
Kurang mematuhi ajaran agama
14.
Pesimis menghadapi kehidupan
15.
Kurang bergairah dan bermuram menghadapi
kehidupan
[Download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar