Pendidikan yang Efektif
Pendidikan mempunyai penyangga:
Leadership, Pengajaran, dan Layanan Bantuan terhadap Siswa (Bimbingan dan
Konseling) di mana ketiga pilar tersebut menuju kepada tujuan pendidikan.
Tujuan Pendidikan:
1.
Beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa.
2.
Berakhlak mulia.
3.
Memiliki pengetahuan dan
keterampilan.
4.
Memiliki kesehatan jasmani dan
rohani.
5.
Memiliki kepribadian yang mantap dan
mandiri.
6.
Memiliki rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pengertian Bimbingan:
Proses pemberian bantuan (process of
helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya,
mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap
tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang
bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial).
Pengertian Konseling:
Proses interaksi antara konselor dengan
klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui
media: internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat
mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.
Bimbingan
dan Konseling Perkembangan
Proses bantuan yang proaktif dan sistematik
dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pribadi
yang efektif - produktif, dan keberfungsiannya di dalam lingkungan melalui
interaksi yang sehat.
Perkembangan
yang optimal:
- Penuntasan tugas-tugas perkembangan;
- Perkembangan kecerdasan (IQ, EI, SI).
Pribadi yang
Efektif:
- Kompeten
- Konsisten
- Komitmen
- Kontrol
- Kreatif
Pribadi yang
Produktif:
- Self-Esteem;
- Social-Responsibility;
- Self-Identity;
- Coping.
Catur Sukses sebagai tujuan Bimbingan:
1. Sukses Pribadi: a. Believe
b. Brain
c. Beauty
d. Behavior
2. Sukses Akademik: a. IPK yang tinggi
b. Achievement Motive
c. Berpikir logis
d. Problem solving
e. Decision making
3. Sukses Sosial: a. Empati
b. Altruis
c. Kooperatif
d. Toleransi
e. Demokratis
f. Terampil berkomunikasi
4. Sukses Karir: a. Memahami Tujuan Sekolah
b. Bersikap positif terhadap pekerjaan
c. Memahami mnat dan bakat sendiri
d. Memiliki kesiapan untuk melanjutkan studi atau
masuk dunia kerja
Asumsi
BK Perkembangan
Pencapaian
Tugas-tugas Perkembangan merupakan tujuan BK.
Perkembangan
pribadi yang optimal terjadi melalui interaksi yang sehat antara individu
dengan lingkungannya.
Hakikat BK
terletak pada keterkaitan antara lingkungan belajar dengan perkembangan
individu.
Klien tidak
dipandang sebagai manusia yang sakit mentalnya. Disini klien dipandang sebagai
individu yang mampu memilih tujuan, membuat keputusan, dan berpartisipasi
secara bertanggung jawab dalam mencapai perkembangan dirinya.
Klien
adalah seorang pribadi yang unik dan berharga yang berjuang untuk mengembangkan
dirinya. Dia adalah anggota kelompoknya, bagian dari budayanya, dan tidak
pernah terisolasi dari lingkungan sosialnya.
Konselor
tidak bersifat netral, atau amoral, dia memiliki nilai-nilai, perasaan, dan
komitmen kepada dirinya.
Prinsip
Bimbingan
Bimbingan
merupakan bagian integral pendidikan.
Bimbingan for all.
Bimbingan
diorientasikan kepada pengembangan potensi siswa (fisik, psikis, sosial,
moral-spiritual) individu.
Bimbingan
merupakan usaha bersama (team work)
pimpinan, wali siswa, dan guru pembimbing, guru matpel, dan orangtua.
Bimbingan
berlangsung dalam berbagai setting
(sekolah, keluarga, industri, dan masyarakat).
Perbedaan
Karakteristik Bimbingan Tradisional dengan Perkembangan
TRADISIONAL
1.
Bersifat
Reaktif
2.
Pendekatan
Krisis (Remediatif)
3.
Hanya
melakukan konseling individual
4.
Tidak semua
siswa mendapat layanan
5.
Menekankan
layanan informasi
6.
Programnya
tidak terstruktur
7.
Hanya
dilakukan oleh konselor sendiri
PERKEMBANGAN
1.
Terencana.
2.
Pendekatan
Preventif dan Krisis.
3.
Melaksanakan
Bimbingan dan konseling.
4.
Semua siswa
(for all) mendapat layanan.
5.
Menekankan
kepada program pengembangan.
6.
Programnya
terstruktur.
7.
Dilakukan
oleh konselor dan personel sekolah dalam suatu team work.
Tujuan
Bimbingan dan Konseling
1.
Menghayati
nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku.
2.
Berperilaku
atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani
menghadapi resiko.
3.
Memiliki
kemampuan mengendalikan diri (self-control)
dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
4.
Mampu
memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
5.
Memelihara
nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain.
6.
Menjunjung
tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam
kehidupan sosial.
7.
Mengembangkan
potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif.
8.
Memperkaya
strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin
kompetitif.
9.
Mengembangkan
dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung
pilihan karir.
10. Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam
pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang
bermartabat.
Fungsi
Bimbingan
1.
Pemahaman;
memahami karakteristik/potensi/tugas-tugas perkembangan peserta didik dan
membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik.
2.
Preventif;
memberikan layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan
yang patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah.
3.
Pengembangan;
memberikan layanan bimbingan untuk membantu peserta didik mampu mengembangkan
potensi dirinya/tugas-tugas perkembangannya.
4.
Kuratif;
membantu para peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya
(pribadi, sosial, belajar, atau karir).
Komponen
Program BK:
1.
Layanan Dasar
2.
Layanan Perencanaan
Individual
3.
Layanan Responsif
Ketiga komponen
ini memberikan pengaruh secara langsung terhadap peserta didik pada IQ, EI, dan
Si untuk mencapai Catur Sukses (Pribadi, Sosial, Akademik, dan Karir).
4.
Dukungan Sistem,
yakni Pengembangan profesional, Konsultasi, Kolaborasi, Manajemen.
Layanan
Dasar Bimbingan
Pengertian: “Layanan bantuan kepada peserta didik
melalui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yang disajikan secara sistematis,
dalam rangka membantu mahasiswa mengembangkan potensi dirinya secara optimal”.
Tujuan:
1. Membantu mahasiswa agar memperoleh perkembangan yang normal.
2. Membantu mahasiswa agar memiliki mental yang sehat.
3. Membantu mahasiswa agar memperoleh keterampilan hidup (life skills).
Layanan Responsif
Pengertian: “Layanan bantuan bagi mahasiswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera”.
Tujuan: “Membantu mahasiswa agar dapat mengatasi masalah yang dialaminya”.
Tujuan:
1. Membantu mahasiswa agar memperoleh perkembangan yang normal.
2. Membantu mahasiswa agar memiliki mental yang sehat.
3. Membantu mahasiswa agar memperoleh keterampilan hidup (life skills).
Layanan Responsif
Pengertian: “Layanan bantuan bagi mahasiswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera”.
Tujuan: “Membantu mahasiswa agar dapat mengatasi masalah yang dialaminya”.
Layanan
Perencanaan Individual
Pengertian: “Layanan
bantuan kepada mahasiswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa
depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahannya”.
Tujuan:
Mahasiswa memiliki kemampuan untuk merumuskan
tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap pengembangan dirinya, baik
menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
Mahasiswa dapat melakukan kegiatan atau aktivitas
berdasarkan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan.
Mahasiswa dapat mengevaluasi kegiatan yang
dilakukannya.
Layanan
Dukungan Sistem
Pengertian: “Kegiatan-kegiatan
manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program
bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional; hubungan
masyarakat dan staf; konsultasi dengan dosen lain, staf ahli, dan msyarakat
yang lebih luas; manajemen program; dan penelitian dan pengembangan”.
Strategi Layanan
1. Layanan Dasar: a. Bimbingan klasikal
b. Bimbingan kelompok
2. Layanan Individual: a. Penilaian individual
b. Penasihat individual/kelompok:
-
Merencanakan tujuan
-
Melakukan kegiatan
-
Mengevaluasi
3. Layanan Responsif: a. Konsultasi
b. Konseling individual/kelompok
c. Referal
d. Bimbingan teman sebaya
4. Dukungan Sistem: a. Pengembangan profesional
b. Konsultasi dan kolaborasi
c. Manajemen program
Evaluasi
Program
Tujuan: Mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari
program yang telah ditetapkan.
Fungsi: (1) Sebagai feed-back
bagi Konselor; (2) Sebagai informasi kepada pihak lain tentang perkembangan siswa.
Aspek yang dievaluasi:
1.
Proses: a. Kesesuaian
antara pelaksanaan dengan rancangan;
b. Tingkat
partisipasi personil;
c. Hambatan
yang dialami;
d. Respon stakeholder.
2.
Hasil: a. Kualitas
ketakwaan;
b. Kualitas konsep diri;
c. Kualitas
sikap dan kebiasaan belajar;
d. Sikap siswa terhadap program BK;
e. Kualitas prestasi belajar;
f. Kualitas
akhlak.
Pemanfaatan
Hasil Evaluasi:
-
Merancang
tindak-lanjut
-
Melakukan perbaikan
atau pengembangan program.
Program
Pengembangan Diri
Dalam Struktur Kurikulum Pendidikan Umum (SD/MI,
SMP/MTs, dan SMA/MA) pengembangan diri itu dijelaskan sebagai berikut:
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran
yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
[Download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar