Jumat, 08 Agustus 2014

Arah dan Perspektif Baru Bimbingan dan Konseling

Pendidikan yang Efektif

Pendidikan mempunyai penyangga: Leadership, Pengajaran, dan Layanan Bantuan terhadap Siswa (Bimbingan dan Konseling) di mana ketiga pilar tersebut menuju kepada tujuan pendidikan.

Tujuan Pendidikan:
1.     Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
2.     Berakhlak mulia.
3.     Memiliki pengetahuan dan keterampilan.
4.     Memiliki kesehatan jasmani dan rohani.
5.     Memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri.
6.     Memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Pengertian Bimbingan:
Proses pemberian bantuan (process of helping) kepada individu agar mampu memahami dan menerima diri dan lingkungannya, mengarahkan diri, dan menyesuaikan diri secara positif dan konstruktif terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan budaya) sehingga mencapai kehidupan yang bermakna (berbahagia, baik secara personal maupun sosial).

Pengertian Konseling:
Proses interaksi antara konselor dengan klien/konselee baik secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung (melalui media: internet, atau telepon) dalam rangka membantu klien agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.

Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Proses bantuan yang proaktif dan sistematik dalam memfasilitasi individu mencapai tingkat perkembangan yang optimal, pribadi yang efektif - produktif, dan keberfungsiannya di dalam lingkungan melalui interaksi yang sehat.

Perkembangan yang optimal:
-     Penuntasan tugas-tugas perkembangan;
-     Perkembangan kecerdasan (IQ, EI, SI).

Pribadi yang Efektif:
-     Kompeten
-     Konsisten
-     Komitmen
-     Kontrol
-     Kreatif

Pribadi yang Produktif:
-     Self-Esteem;
-     Social-Responsibility;
-     Self-Identity;
-     Coping.

Catur Sukses sebagai tujuan Bimbingan:
1.   Sukses Pribadi:         a.  Believe
                               b.  Brain
                               c.  Beauty
                               d.  Behavior

2.   Sukses Akademik:    a.  IPK yang tinggi
                               b.  Achievement Motive
                               c.  Berpikir logis
                               d.  Problem solving
                               e.  Decision making
3.   Sukses Sosial:          a.  Empati
                          b.  Altruis
                          c.  Kooperatif
                          d.  Toleransi
                          e.  Demokratis
                          f.   Terampil berkomunikasi


4.   Sukses Karir:            a.  Memahami Tujuan Sekolah
                               b.  Bersikap positif terhadap pekerjaan
                               c.  Memahami mnat dan bakat sendiri
                               d.  Memiliki kesiapan untuk melanjutkan studi atau masuk dunia kerja


Asumsi BK Perkembangan
*       Pencapaian Tugas-tugas Perkembangan merupakan tujuan BK.
*       Perkembangan pribadi yang optimal terjadi melalui interaksi yang sehat antara individu dengan lingkungannya.
*       Hakikat BK terletak pada keterkaitan antara lingkungan belajar dengan perkembangan individu.
*       Klien tidak dipandang sebagai manusia yang sakit mentalnya. Disini klien dipandang sebagai individu yang mampu memilih tujuan, membuat keputusan, dan berpartisipasi secara bertanggung jawab dalam mencapai perkembangan dirinya.
*       Klien adalah seorang pribadi yang unik dan berharga yang berjuang untuk mengembangkan dirinya. Dia adalah anggota kelompoknya, bagian dari budayanya, dan tidak pernah terisolasi dari lingkungan sosialnya.
*       Konselor tidak bersifat netral, atau amoral, dia memiliki nilai-nilai, perasaan, dan komitmen kepada dirinya. 

Prinsip Bimbingan
*       Bimbingan merupakan bagian integral pendidikan.
*       Bimbingan for all.
*       Bimbingan diorientasikan kepada pengembangan potensi siswa (fisik, psikis, sosial, moral-spiritual) individu.
*       Bimbingan merupakan usaha bersama (team work) pimpinan, wali siswa, dan guru pembimbing, guru matpel, dan orangtua.
*       Bimbingan berlangsung dalam berbagai setting (sekolah, keluarga, industri, dan masyarakat).

Perbedaan Karakteristik Bimbingan Tradisional dengan Perkembangan
TRADISIONAL
1.     Bersifat Reaktif
2.     Pendekatan Krisis (Remediatif)
3.     Hanya melakukan konseling individual
4.     Tidak semua siswa mendapat layanan
5.     Menekankan layanan informasi
6.     Programnya tidak terstruktur
7.     Hanya dilakukan oleh konselor sendiri

PERKEMBANGAN
1.     Terencana.
2.     Pendekatan Preventif dan Krisis.
3.     Melaksanakan Bimbingan dan konseling.
4.     Semua siswa (for all) mendapat layanan.
5.     Menekankan kepada program pengembangan.
6.     Programnya terstruktur.
7.     Dilakukan oleh konselor dan personel sekolah dalam suatu team work.

Tujuan Bimbingan dan Konseling
1.     Menghayati nilai-nilai agama sebagai pedoman dalam berperilaku.
2.     Berperilaku atas dasar keputusan yang mempertimbangkan aspek-aspek nilai dan berani menghadapi resiko.
3.     Memiliki kemampuan mengendalikan diri (self-control) dalam mengekspresikan emosi atau dalam memenuhi kebutuhan diri.
4.     Mampu memecahkan masalah secara wajar dan objektif.
5.     Memelihara nilai-nilai persahabatan dan keharmonisan dalam berinteraksi dengan orang lain.
6.     Menjunjung tinggi nilai-nilai kodrati laki-laki atau perempuan sebagai dasar dalam kehidupan sosial.
7.     Mengembangkan potensi diri melalui berbagai aktivitas yang positif.
8.     Memperkaya strategi dan mencari peluang dalam berbagai tantangan kehidupan yang semakin kompetitif.
9.     Mengembangkan dan memelihara penguasaan perilaku, nilai, dan kompetensi yang mendukung pilihan karir.
10.  Meyakini nilai-nilai yang terkandung dalam pernikahan dan berkeluarga sebagai upaya untuk menciptakan masyarakat yang bermartabat.

Fungsi Bimbingan
1.     Pemahaman; memahami karakteristik/potensi/tugas-tugas perkembangan peserta didik dan membantu mereka untuk memahaminya secara objektif/realistik.
2.     Preventif; memberikan layanan orientasi dan informasi mengenai berbagai aspek kehidupan yang patut dipahami peserta didik agar mereka tercegah dari masalah.
3.     Pengembangan; memberikan layanan bimbingan untuk membantu peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya/tugas-tugas perkembangannya.
4.     Kuratif; membantu para peserta didik agar mereka dapat memecahkan masalah yang dihadapinya (pribadi, sosial, belajar, atau karir).

Komponen Program BK:
1.     Layanan Dasar
2.     Layanan Perencanaan Individual
3.     Layanan Responsif
Ketiga komponen ini memberikan pengaruh secara langsung terhadap peserta didik pada IQ, EI, dan Si untuk mencapai Catur Sukses (Pribadi, Sosial, Akademik, dan Karir).
4.     Dukungan Sistem, yakni Pengembangan profesional, Konsultasi, Kolaborasi, Manajemen.

Layanan Dasar Bimbingan
Pengertian: “Layanan bantuan kepada peserta didik melalui kegiatan-kegiatan kelas atau di luar kelas, yang disajikan secara sistematis, dalam rangka membantu mahasiswa mengembangkan potensi dirinya secara optimal”.

Tujuan:
1. Membantu mahasiswa agar memperoleh perkembangan yang normal.
2. Membantu mahasiswa agar memiliki mental yang sehat.
3. Membantu mahasiswa agar memperoleh keterampilan hidup (life skills).

Layanan Responsif
Pengertian: “Layanan bantuan bagi mahasiswa yang memiliki kebutuhan atau masalah yang memerlukan bantuan dengan segera”.

Tujuan: “Membantu mahasiswa agar dapat mengatasi masalah yang dialaminya”.

Layanan Perencanaan Individual
Pengertian:   “Layanan bantuan kepada mahasiswa agar mampu membuat dan melaksanakan perencanaan masa depannya, berdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahannya”.
Tujuan:
*    Mahasiswa memiliki kemampuan untuk merumuskan tujuan, perencanaan, atau pengelolaan terhadap pengembangan dirinya, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir.
*    Mahasiswa dapat melakukan kegiatan atau aktivitas berdasarkan tujuan atau perencanaan yang telah ditetapkan.
*    Mahasiswa dapat mengevaluasi kegiatan yang dilakukannya.

Layanan Dukungan Sistem
Pengertian:   “Kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan profesional; hubungan masyarakat dan staf; konsultasi dengan dosen lain, staf ahli, dan msyarakat yang lebih luas; manajemen program; dan penelitian dan pengembangan”.

Strategi Layanan
1.   Layanan Dasar:        a.  Bimbingan klasikal
                               b.  Bimbingan kelompok
2.   Layanan Individual:  a.  Penilaian individual
                               b.  Penasihat individual/kelompok:
                                    - Merencanakan tujuan
                                    - Melakukan kegiatan
                                    - Mengevaluasi
3.   Layanan Responsif:   a.  Konsultasi
                          b.  Konseling individual/kelompok
                          c.  Referal
                          d.  Bimbingan teman sebaya
4.   Dukungan Sistem:     a.  Pengembangan profesional
                               b.  Konsultasi dan kolaborasi
                               c.  Manajemen program

Evaluasi Program
Tujuan: Mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang telah ditetapkan.
Fungsi: (1) Sebagai feed-back bagi Konselor; (2) Sebagai informasi kepada pihak lain tentang perkembangan siswa.
Aspek yang dievaluasi:
1.   Proses:    a.  Kesesuaian antara pelaksanaan dengan rancangan;
b.  Tingkat partisipasi personil;
c.  Hambatan yang dialami;
d.  Respon stakeholder.
2.   Hasil:      a.  Kualitas ketakwaan;
                   b.          Kualitas konsep diri;
                   c.          Kualitas sikap dan kebiasaan belajar;
                   d.          Sikap siswa terhadap program BK;
                   e.          Kualitas prestasi belajar;
                   f.           Kualitas akhlak.

Pemanfaatan Hasil Evaluasi:
-       Merancang tindak-lanjut
-       Melakukan perbaikan atau pengembangan program.

Program Pengembangan Diri
Dalam Struktur Kurikulum Pendidikan Umum (SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA) pengembangan diri itu dijelaskan sebagai berikut:
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar