Pernahkah Anda dilarang berkata "Jangan" kepada anak Anda? Atau pernahkah Anda mendapatkan nasihat untuk tidak takut kepada siapa pun kecuali kepada rasa takut itu sendiri?
Sekilas, ucapan-ucapan itu terasa sarat hikmah dan bijaksana. Namun jika dicermati lebih dalam, ungkapan-ungkapan itu bertentangan dengan ajaran Islam. Bahkan menjurus kepada kemusyrikan.
Saat ini, ungkapan-ungkapan itu marak ditemukan dalam program-program pelatihan motivasi, baik motivasi pengembangan diri, motivasi pengasuhan anak, motivasi marketing, dan berbagai pelatihan lainnya. Ungkapan itu berpusat pada satu ide, bahwa setiap manusia punya potensi energi spiritual yang tidak terbatas. Segala ungkapan perasaan energi yang dinilai membatasi diri seseorang harus dihilangkan. Termasuk yang harus dihilangkan adalah ucapan "Laa haula wa laa quwwata illa billah; tidak ada daya upaya kecuali dari Alloh." Yakni ungkapan ketidakberdayaan seseorang hamba kepada Alloh. Semua ungkapan tersebut berasal dari ajaran New Age Movement (gerakan zaman baru).
New Age Movement adalah gerakan perlawanan agama-agama pagan terhadap agama-agama langit. Yang dimaksud agama-agama langit di sini adalah Islam, Yahudi, dan Nasrani.
New Age bergerak di tiga cabang, yakni pemikiran, spiritualisme, dan pelatihan-pelatihan.
New Age dalam bentuk pemikiran tidak berkembang di Indonesia, dikarenakan bertentangan langsung dengan ajaran-ajaran Islam. Tetapi, New Age dalam bentuk spiritualisme dan pelatihan-pelatihan berkembang pesat di negeri ini.
Spiritualisme dalam New Age adalah spiritualisme tanpa Tuhan. Bentuknya berupa campuran praktik-praktik agama menggunakan argumen-argumen yang seolah-olah ilmiah.
"Jika Anda pernah mendengar buku berjudul The Law of Attaction itu sebenarkan bukan buku ilmiah, tetapi itu buku yang bersifat aqidah. Sebagai buku aqidah, maka ketika kita meyakini salah satu saja itu sebenarnya fitnah subhat yang sangat-sangat fatal akibatnya bagi iman kita," demikian papar ustadz Mohammad Fauzil Adhim.
Salah satu penyimpangan dalam ajaran New Age adalah ajaran berdoa dengan suara dikeras-keraskan, memohon dengan detail, dan menggunakan visualisasi.
"Dalam hal doa, kita mendapati hal yang bertentangan. Jika dalam agama ini kita diserukan untuk berdoa dengan nida'ul khofiyyah (menyeru dengan suara yang lemah lembut) dengan tadhorru' (merendahkan diri) di hadapan Alloh subhanahu wa ta'ala kemudian meminta yang pokok-pokok, tidak meminta dengan sangat detail, tidak melakukan visualisasi sebagaimana kita dapati dari riwayat Abu Ruhama ra bahwa keduanya itu dilarang keras dan termasuk berlebihan dalam berdoa, tetapi hari ini kita menyaksikan banyak dari saudara-saudara kita yang berdoanya justru dikeraskan suaranya. Kemudian didetail-detailkan, dirinci-rinci, bahkan visualisasi kalau perlu pakai gambar. Ini semua adalah contoh-contoh betapa New Age Movement dalam cabang spiritualitas itu sudah merasuk," jelas ustadz Mohammad Fauzil Adhim.
Hal yang paling berbahaya dalam gerakan New Age adalah kegiatan-kegiatan pelatihan atau training. Hal ini menjadi berbahaya karena para trainernya sendiri tidak mau masuk ke dalam gerakan New Age. Tetapi tanpa sadar mereka meyakini dan menjalankan aqidah New Age secara perlahan.
"Ibarat pergeseran, cabang ketiga ini pergeserannya pada sudut derajat yang kecil makin lama makin jauh, sehingga orang tidak merasa bahwa dia sudah berbelok demikian jauh. Padahal sesungguhnya dia sudah melenceng sedemikian jauh. Jika sudah sedekian jauh, maka akan ada hal-hal yang mengejutkan yang akan terjadi. Yang sangat sulit kita bayangkan sebelumnya adalah fitnah yang menimpa Sholah Ar-Rosyid. Sholah Ar-Rosyid berasal dari Kuwait, hafal Al-Qur'an, ilmu diennya cukup bagus, suara murottalnya mengagumkan. Tetapi itu, dulu! Dia kemudian mengalami perubahan iman dengan pintu awalnya adalah NLP. Dr. Sholah Ar-Rosyid sangat yakin ada energi positif dan energi negatif. Sedemikian kuatnya keyakinan itu sehingga menjadikan dia meragukan agama ini. Sehingga ia menolak dari sebagian agama ini. Sehingga jika kita memperhatikan ucapan-ucapannya melalui berbagai media termasuk twitter @salrashed kita dapati betapa dia sangat mengecam orang berdoa. Contoh, ketika orang mengatakan, "Laa ilaaha illa anta. Subhanaka inni kuntu minazhzholimin" atau mengucapkan "Laa haula wa laa quwwata illa billah" itu disebut sebagai sumber energi negatif.
@white_dialogue: @salrashed saya sudah mendengar wawancara lama Anda. Demi Alloh (sungguh) saya katakan dari lubuk hati: Saya mohonkan kepada Alloh semoga Dia membalasmu dengan balasan yang baik (atau semoga Alloh mengembalikanmu ke jalan-Nya dengan cara yang baik. Atau juga semoga Alloh mewafatkanmu dengan cara yang elok). Semoga Alloh mengabulkan doaku meskipun Anda tak menerimanya.
@salrashed: @white_dialogue Terima kasih. Aku tidak menerima doa manusia untukku di dalam duniaku. Akulah yang menyiptakan kehidupanku sendiri. Kalau doamu bermanfaat untukmu dan keluargamu, maka semoga Alloh memberkatimu.
Bermula dari keyakinan ada energi positif dan energi negatif, dia sampai pada tingkat meragukan agama ini meskipun status resminya masih Muslim."
Berbagai training berbasis New Age menjadi semakin berbahaya karena memiliki ratusan cabang-cabang yang lebih samar. Apalagi training-training tersebut dijelaskan dengan istilah-istilah ilmiah.
"Karena berbungkus saintifikasi, pseudo-science, mixing theory atau displacement theory. Pada displacement theory, penjelasan otak kiri dan otak kanan adalah teori dalam kedokteran yang berhubungan dengan kendali fungsi tubuh. Bukan berkenaan dengan berpikir runtut, sistematis, intuitif dll."
Salah satu bentuk saintifikasi New Age Movement dapat dilihat dalam buku The True Power of Water. Buku ini sempat marak di Indonesia. Di sana disebutkan molekul air dapat berubah-ubah dan menjadi obat hanya dengan ucapan kata-kata positif.
"The True Power of Water terbitan dari Bandung seakan-akan jika kita mengatakan sesuatu, air itu berubah menjadi kristal. Bayangkan, apa yang akan terjadi jika air berubah menjadi kristal? Bisa sobek tenggorokan kita. Tapi orang mempercayainya. Dan orang meyakini. Padahal ini tidak memenuhi syarat ilmiah. Syarat ilmiah itu adalah reasonable dapat diuji kembali, dapat diteliti kembali dan mendapatkan hasil yang sama. Tetapi ini tidak. Seolah-olah kalimat kita dapat mengubah air menjadi kristal dan kristal menjadikan kita cepat sembuh, sehat, sukses. Sehingga ketika dia sukses, dia mengatakan bahwa semua karena air yang berubah sifatnya. Tidak peduli itu ucapan dukun, pastur, biksu, 'alim yang jelas mekanismenya bahwa air itu berubah menjadi kristal."
Jika paganisme dahulu menjadikan berhala sebagai sesembahan, maka paganisme New Age adalah menjadikan diri sendiri dan alam raya sebagai Tuhan.
"Jika Anda memiliki keinginan yang sangat kuat, maka berhala kedua (semesta) akan berkolaborasi untuk mewujudkannya."
Para training pelatihan pengembangan diri pada umumnya menelan mentah-mentah teori-teori yang mereka dapat dari penulis-penulis Barat. Mereka mengadopsi seluruh teknik pengembangan diri tanpa dikritisi. Walaupun hal-hal tersebut bertentangan dengan aqidah Islamiyah.
"Perkataan seorang Muslim pun jika tidak ada dasar nash-nya maka dia tertolak. Apalagi ini datangnya dari non Muslim. Dari agama yang lain. Bagaimana kita dapat mengatakan bahwa ini adalah riset yang menunjukkan bahwa teknik berdoa ini, merinci-rinci doa akan membuat doa kita dikabulkan. Ini menganggap bahwa Alloh ta'ala tunduk kepada mekanisme. Na'udzubillahi min dzalik."
Faktor utama hilangnya sikap kritis di kalangan praktisi pelatihan berbasis New Age adalah adanya bai'at. Meskipun tidak disebutkan bai'at, tetapi kebanyakan training mensyaratkan pesertanya untuk meyakini semua yang disampaikan para trainer.
"Di dalam berbagai training-training itu langkah awal adalah bai'at. Meskipun istilahnya tentunya bukan bai'at. Melainkan pernyataan bahwa "saya yakin"."
Diantara ciri-ciri trainer New Age adalah mengagungkan diri sendiri, menjadikan keinginan, pikiran, dan gagasan sebagai penentu utama kesuksesan, dan juga menggelari diri sendiri dengan gelar-gelar yang hebat dan luar biasa. Padahal Rosululloh saw menyatakan, "Kagum terhadap diri sendiri (ujub), bisa menjatuhkan seseorang kepada kebinasaan."
"Kita tidak menemui pengagungan diri sendiri kecuali pada zaman jahiliyah seperti halnya 'Amr bin Hisyam (Abu Jahl) yang menggelari diri sendiri dengan 'azizul karim (QS. Ad-Dukhon: 49). Mereka mengajari untuk kagum pada diri sendiri. Padahal Rosululloh saw mengatakan bahwa ada 3 hal yang membinasakan, salah satunya ujub."
Akhirnya, New Age Movement dengan segala praktiknya bukan sekedar berbeda dengan Islam, tetapi juga bertentangan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membawa kepada kekufuran.
"Dalam training Laugh and Service Covery ditekankan bahwa jika Anda ingin berhasil maka lepaskan diri dari segala rasa takut. Termasuk di dalamnya adalah rasa takut akan Tuhan. Teknik pokoknya adalah banyak tertawa. Makin banyak tertawa, makin bahagia. Padahal Rosululloh saw mengingatkan bahwa makin banyak tertawa adalah mematikan hati."
Hal ini bisa kita dapati dalam praktik senam Yoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar