Suku Visigoth mendirikan kerajaannya sendiri ketika Kekaisaran Romawi runtuh pada 418 M. Mereka menguasai sebagian besar Perancis Tenggara (Aquitaine), sebuah daerah yang sangat subur yang sudah diolah oleh Romawi. Pada awalnya, suku Visigoth bertindak kurang lebih sebagai perwakilan pemerintah Romawi, menjaga keamanan bagi Romawi di Aquitaine. Namun seiring berjalannya waktu dan Romawi mulai melemah, suku Visigoth mulai bertindak sekehendak mereka sendiri. Ketika suku Vandal meninggalkan Spanyol menuju Afrika pada tahun 429 M, suku Visigoth mulai mengambil alih Spanyol. Mereka ternyata mengurus wilayah tersebut dengan lebih baik daripada suku Vandal.
Pada tahun 509 M bencana menimpa kerajaan Visigoth di Perancis Selatan (yang ketika itu dikenal sebagai Kerajaan Toulouse). Suku Franka, yang telah menguasai Perancis Utara, berupaya untuk menerobos ke Mediterania di bawah pimpinan raja muda mereka, Klovis. Salah satu alasan mengapa suku Visigoth bermusuhan dengan suku Franka adalah karena suku Visigoth penganut Kristen Arian sedangkan suku Franka penganut Katholik.
Setelah pertempuran besar di Vouillé, suku Franka menang dan suku Visigoth kalah, dan raja mereka juga terbunuh. Suku Franka merebut sebagian besar Perancis Selatan dan banyak orang Visigoth yang pindah ke Spanyol. Di sana mereka mendirikan ibukota yang baru di Toledo, sehingga kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kerajaan Toledo.
Di Spanyol, suku Visigoth dikuasai oleh suku Ostrogoth. Karena raja baru Visigoth -Amalarik- masih kecil, kakeknyalah yang berkuasa, Theodorik Orang Ostrogoth, bertindak sebagai wali untuknya. Setelah Amalarik dewasa, dia dibunuh sehingga terjadi perang saudara antara orang-orang yang ingin menjadi raja, yaitu antara Athanagild dan Agila. Athanagild yang kalah meminta kaisar Romawi Timur -Justinianus- untuk membantunya. Justinianus menanggapi dan segera mengirimkan pasukan yang berhasil membuat Athanagild merebut tahta dan membunuh Agila. Akan tetapi ketika Athanagild berterima kasih kepada pasukan Romawi dan mengatakan bahwa mereka boleh pulang, pasukan Romawi punya rencana lain. Mereka berniat merebut kembali Spanyol. Selama sekitar tujuh puluh tahun berikutnya, suku Visigoth berjuang untuk mengusir Romawi dari Spanyol.
Pada tahun 600 M suku Visigoth adalah satu-satunya kelompok penganut Arian di Mediterania dan pada akhirnya mereka pun berpindah menjadi penganut Katholik di bawah raja mereka, Rekkared.
Dari tahun 600 hingga 700 M, raja-raja Visigoth menjadi semakin lemah. Meskipun mereka berhasil mengusir Romawi, mereka tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar. Mereka memberikan banyak tanah mereka kepada para pendukung mereka, dan mereka tidak cukup kuat untuk menarik banyak pajak.
Pada akhirnya pada tahun 711 M orang Arab dan Moor datang menyerang dari Afrika, menyeberangi Selat Gibraltar. Mereka berhasil merebut Spanyol dan menjadikannya bagian dari Kekhalifahan Islam.
Pada tahun 509 M bencana menimpa kerajaan Visigoth di Perancis Selatan (yang ketika itu dikenal sebagai Kerajaan Toulouse). Suku Franka, yang telah menguasai Perancis Utara, berupaya untuk menerobos ke Mediterania di bawah pimpinan raja muda mereka, Klovis. Salah satu alasan mengapa suku Visigoth bermusuhan dengan suku Franka adalah karena suku Visigoth penganut Kristen Arian sedangkan suku Franka penganut Katholik.
Setelah pertempuran besar di Vouillé, suku Franka menang dan suku Visigoth kalah, dan raja mereka juga terbunuh. Suku Franka merebut sebagian besar Perancis Selatan dan banyak orang Visigoth yang pindah ke Spanyol. Di sana mereka mendirikan ibukota yang baru di Toledo, sehingga kerajaan ini kemudian dikenal sebagai Kerajaan Toledo.
Di Spanyol, suku Visigoth dikuasai oleh suku Ostrogoth. Karena raja baru Visigoth -Amalarik- masih kecil, kakeknyalah yang berkuasa, Theodorik Orang Ostrogoth, bertindak sebagai wali untuknya. Setelah Amalarik dewasa, dia dibunuh sehingga terjadi perang saudara antara orang-orang yang ingin menjadi raja, yaitu antara Athanagild dan Agila. Athanagild yang kalah meminta kaisar Romawi Timur -Justinianus- untuk membantunya. Justinianus menanggapi dan segera mengirimkan pasukan yang berhasil membuat Athanagild merebut tahta dan membunuh Agila. Akan tetapi ketika Athanagild berterima kasih kepada pasukan Romawi dan mengatakan bahwa mereka boleh pulang, pasukan Romawi punya rencana lain. Mereka berniat merebut kembali Spanyol. Selama sekitar tujuh puluh tahun berikutnya, suku Visigoth berjuang untuk mengusir Romawi dari Spanyol.
Pada tahun 600 M suku Visigoth adalah satu-satunya kelompok penganut Arian di Mediterania dan pada akhirnya mereka pun berpindah menjadi penganut Katholik di bawah raja mereka, Rekkared.
Dari tahun 600 hingga 700 M, raja-raja Visigoth menjadi semakin lemah. Meskipun mereka berhasil mengusir Romawi, mereka tidak lagi memiliki kekuasaan yang besar. Mereka memberikan banyak tanah mereka kepada para pendukung mereka, dan mereka tidak cukup kuat untuk menarik banyak pajak.
Pada akhirnya pada tahun 711 M orang Arab dan Moor datang menyerang dari Afrika, menyeberangi Selat Gibraltar. Mereka berhasil merebut Spanyol dan menjadikannya bagian dari Kekhalifahan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar