Buku ini ditulis dalam rangka proyek penelitian tentang prasangka yang saat itu dianggap penting dan banyak menarik perhatian di Belanda, dan Eropa pada umumnya.
Prasangka umum dimiliki satu kelompok dalam masyarakat terhadap
kelompok lain dan sering menimbulkan dan memperkuat rasa benci dan akhirnya
menimbulkan konflik.
Buku ini mencoba menelusuri akar-akar sejarah dari prasangka
orang Belanda terhadap Islam di Indonesia. Bahkan sudah lazim di Belanda –dan
Eropa pada umumnya– memiliki anggapan-anggapan yang salah dan penuh prasangka
terhadap Islam. Prasangka buruk terhadap Islam itu tidaklah menimbulkan
pertentangan yang berarti ketika saling menguntungkan. Tetapi ketika hubungan
tersebut menyentuh ranah politik, maka hubungan itu bisa menjelma menjadi
permusuhan hingga tindak kekerasan.
Daftar Isi
Bab 1 – Titik Tolak dan Eksplorasi
Bab 2 – Pertemuan Pertama: Muslimin sebagai Orang Sesat yang
Dihormati
Bab 3 – Teologi di Latar Belakang: Muslimin sebagai Orang Sesat
yang Tidak Disenangi
Bab 4 – “Permusuhan Alamiah” Para Direktur VOC dengan Umat Islam
Bab 5 – Holle, Hurgronje, dan Hazeu: Tutor bagi “Para Penganut
Agama Terbelakang”
Bab 6 – Abad Misi (1850-1940): Antara Antisipasi dan Akomodasi
Bab 7 – Reaksi Indonesia atas Kedatangan Orang Kristen
Bab 8 – Muslim dan Kristen di Indonesia dan Belanda dalam
Periode 1945-2015: Jalur Terpisah atau Titik Temu?
Kelebihan dari buku ini adalah referensinya dari zaman klasik
untuk mencuplik pernyataan atau prasangka tokoh-tokoh masa lalu tentang Islam.
Mengumpulkannya dalam bab-bab bahasan.
Kelemahan dari isi buku ini adalah –selain tata tulis– kualitas
penerjemahan yang bahasanya kurang greget versi Indonesia. Barangkali karena ingin
menerjemahkan seluruh kata yang ada, sehingga kurang berani untuk memangkas
kalimat yang relatif bertele-tele.
Penerjemah: Prof. Dr. Suryan A. Jamrah, MA
Tebal: liv+298 hal.
ISBN: 978-602-0809-36-6
Cetakan: I, Mei 2017
Penerbit: Gading Publishing, Yogyakarta
Resentator: Harmasto Hendro Kusworo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar