Jumat, 23 November 2018

Resensi: Dari Aleksander Agung Sampai Bar Kokhba


Kurun waktu dari Aleksander Agung sampai Bar Kokhba menyimpan masa di mana Nabi Isa as (termasuk Kristus) dilahirkan.

Buku ini berusaha memotret situasi politik, sosial, budaya, dan agama yang berlaku pada zaman itu. Dan faktor ekonomi tak jarang memengaruhi perjalanan sejarahnya.

Dan memang magnet bagi para kekuatan adidaya untuk menguasai Baitul Maqdis adalah keberadaan Masjidil Aqsho itu sendiri. Pusat dari keberkahan.

Untuk merekonstruksi sejarah Israel, ia menggunakan beberapa sumber:
1. Kitab Perjanjian Lama;
2. Kitab-kitab Aprokif (kitab tersembunyi/rahasia versi Kristen) dan Kitab-kitab Pseudepigraf (kitab tersembunyi/rahasia versi Protestan);
3. Filo (filsuf) dari Aleksandria;
4. Flavius Yosefus (sejarawan Yahudi dari Galilea);
5. Pengarang-pengarang Yunani dan Latin (Polibius, Diodorus Siculus, Strabo, Livius, Plutarchus, Tacitus, Suetonius, Appianus, dan Cassius Dio);
6. Manuskrip apokrif dari Qumron (sekitar Dead Sea);
7. Perjanjian Baru;
8. Kepustakaan para Rabi (kitab Misyna, kitab Tosefta, kitab-kitab Talmud, kitab-kitab Midrasy, dan kitab Targum);
9. Data arkeologi (papirus dari Wadi ed-Daliyeh Samaria, Zinon Papiri, penemuan di Masada, dan surat-surat dari Bar Kokhba).

Prof. Abd al-Fattah al-Awaisi menyebutkan bahwa setiap bangsa yang ingin menguasai dunia, pasti akan memasukkan Baitul Maqdis dalam daftar wilayah taklukkannya.

Note: buku ini mengupas “Israel”, bukan “Palestina”.

Judul: Dari Aleksander Agung Sampai Bar Kokhba; Sejarah Israel dari +- 330 SM - 135 M
Penulis: Prof. Dr. H. Jagersma
Penerjemah:
Tebal:
Ukuran:
ISBN:
Cetakan:
Penerbit:
Resentator: Harmasto Hendro Kusworo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar