Dalam surat Maryam Alloh menceritakan kepada kita sebuah
kisah yang menakjubkan. Yaitu kisah Maryam dan kelahiran putranya, Isa ‘alahi
salam. Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari kisah ini. Pada
kesempatan kali ini coba kita renungi sedikit cuplikan dari kisah ini. Pada
saat rasa sakit akan melahirkan anak memaksa Maryam bersandar pada pangkal
pohon kurma, Alloh memerintahkan dia untuk menggoyangkan pangkal kurma
tersebut. Alloh berfirman,
وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَباً جَنِيّاً
Dan
goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan
menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu (QS. Maryam: 25)
Beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil:
Pertama, kisah ini adalah salah satu ayat/bukti kekuasaan
Alloh. Maryam, seorang wanita yang lemah, yang sedang kepayahan dengan
kehamilannya, Alloh takdirkan ia mampu untuk menjatuhkan ruthob (kurma basah)
dari pohonnya. Kita semua tentu mengetahui betapa kokohnya pohon kurma.
Jangankan untuk menjatuhkan buahnya, untuk menggerakkan batangnya saja mungkin
tidak mampu meskipun dilakukan beberapa laki-laki yang kuat. Apalagi seorang
wanita yang hamil?
Kedua, mencari rizki adalah sunnatulloh atas hambaNya. Alloh
memerintahkan hambaNya untuk berusaha dan melakukan sebab. Melakukan usaha dan
mencari rizki tidak bertentangan dengan tawakal kepada Alloh. Pada kisah ini
Alloh memerintahkan Maryam untuk melakukan sebab/usaha yaitu menggoyangkan
pangkal pohon kurma. Alloh pun memberinya rizki dengan bergugurannya ruthob
(buah kurma basah) yang masak.
Ketiga, bagi wanita yang habis melahirkan ada baiknya mengkonsumsi
ruthob. Berkata Robi’ bin Khoitsam, “Menurutku tidak ada yang lebih baik dari
ruthob bagi seorang wanita yang nifas (habis melahirkan) berdasarkan ayat ini.
Andaikata Alloh mengetahui sesuatu yang lebih utama dari ruthob maka ia akan
memberi makan Maryam dengannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar