Bukan. Yang terpenting untuk kita bekalkan bagi anak-anak kita bukanlah luasnya pengetahuan dan bagusnya keterampilan. Menjadi cerdas pintar sangat penting, tetapi jauh lebih penting lagi adalah tegaknya sikap untuk respek kepada 'ilmu dan 'ahlul ilmi. Menyadari batas-batas ilmunya dengan senantiasa menjaga sikap memuliakan orang berilmu dan berusaha untuk mengilmui apa yang diucapkan dan dikerjakannya. Ini jauh lebih penting daripada adanya ilmu itu sendiri pada diri seseorang, sementara adabnya kepada ilmu dan ahlul ‘ilmi buruk.
Ini tugas kita. Ini pekerjaan rumah yang sangat serius bagi kita; para orangtua dan guru.
Bukankah yang disebut zaman Jahiliyah di masa Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wa sallam diutus sebagai rosul itu justru perdagangan internasional sangat maju di Makkah dan Jazirah Arab pada umumnya? Bukankah susastra mencapai puncak kefasihan dan keunggulannya di masa itu sehingga setiap tahun diadakan festival sastra di seputar Ka’bah? Tetapi moral manusia ambruk, akhlak merosot. Jatuh hingga titik nadir. Dan Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam diutus sebagai rosul untuk memperbaiki; iman dan akhlak manusia.
Oleh: Mohammad Fauzil Adhim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar