Kamis, 08 Oktober 2015

Menduplikasi Soliditas Pasukan Inti

Pasukan elit selalu sedikit. Tetapi mereka lebih ditakuti daripada berlipat-lipat pasukan biasa. Mereka kompak, disiplin tinggi, teguh pendirian, memiliki komitmen tinggi terhadap nilai yang dipegangi, dan sangat loyal. Tiap anggota pasukan elit adalah pribadi yang sangat taat kepada komando pemimpinnya. Sebaliknya, pasukan yang sangat besar jumlahnya mudah dipatahkan apabila berselisih, saling berebut pengaruh, dan ketaatan pada komando begitu lemah.

Ada pelajaran besar di sini yang patut kita renungkan.

Sekumpulan kecil mukminin yang teguh cita-cita, jelas perjuangannya, dan tidak berselisih lebih menggetarkan. Terlihat berlipat kekuatannya. Sebaliknya, meskipun jumlah kita mayoritas, tetapi berselisih akan membuat kita hanya menjadi macan kertas. Kita sibuk menyuruh manusia untuk takut kepada kita, menampakkan diri besar, tetapi tidak bikin gentar. Justru kita mudah gemetar oleh langkah-langkah yang terasa oleh kita sebagai makar sangat besar. Kita bergerak menggelegak, tetapi lupa untuk berbenah mengkonsolidasikan diri. I'dad.

Mudahnya berselisih membuat lawan tampak senantiasa bersatu, meskipun mereka sesungguhnya bercerai-berai dan bertikai. Kita mengira mereka begitu kompak dan kokoh tanpa pernah ada perselisihan sedikit pun, sehingga mudah untuk berkonspirasi menjatuhkan kita.

Bukankah kalian membaca Al-Qur'an surat Al-Hasyr? Kamu mengira mereka bersatu padu, padahal hati mereka berpecah-belah. Dan ketentuan dalam surat Al-Hasyr tidak berubah. Jika yang engkau takuti itu adalah perkumpulan bathil, golongan yang jauh dari Al-Haq, maka pasti perselisihan dan perpecahan itu bersama mereka. Tetapi mereka akan tampak sedemikian kokoh jika kalian biarkan 'ashobiyah (fanatisme kelompok) menguasai hatimu. Pada saat yang sama, perselisihan mudah terjadi dan sulit seiring dengan kaum muslimin lainnya.

Ingatlah, kokohnya ummat bukan karena banyaknya jumlah, tetapi tetapnya mereka terhadap petunjuk, jauh dari perselisihan, lurus niat, terbebas dari 'ashobiyah, dan tidak membanggakan kekuatan dirinya.

Mari kita renungi:
كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
"...Betapa banyak golongan yang sedikit mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Alloh. Dan Alloh beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 249).

Nah.

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar