Sistem Koordinasi
Tubuh kita terdiri
dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ
satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita terdapat
suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut. Sistem tersebut adalah sistem
koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak.
Penggolongan Sistem Syaraf
1. Syaraf
pusat (syaraf sadar)
a.
Otak
1) Otak
besar
2) Otak
tengah
3) Otak
depan
4) Otak
kecil
5) Sumsum
lanjutan
b.
Sumsum tulang belakang
2. Syaraf
tepi
a.
Syaraf somatik
1) 12
pasang syaraf otak (syaraf kranial)
2) 31
pasang syaraf sumsum tulang belakang (syaraf spinal)
b.
Syaraf otonom (syaraf tak sadar)
1) Syaraf
simpatetik
2) Syaraf
parasimpatetik
Sistem Syaraf Pusat
Sistem
syaraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Syaraf pusat
dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu: duramater, arachnoid, dan piamater.
Diantara arachnoid dengan piamater terdapat ruang subarachnoid yang berisikan cairan
serebrospinal yang berfungsi sebagai pelindung/peredam dari benturan.
Otak
Otak
merupakan pusat koordinasi utama, terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh
tempurung kepala.
Otak Besar (Cerebrum)
Merupakan
pusat pengendali kegiatan yang disadari.
Terdiri
dari dua bagian, yaitu:
-
Belahan kiri yang mengendalikan tubuh
bagian kanan
-
Belahan kanan yang mengendalikan
tubuh bagian kiri
Terdiri
atas dua lapis, yaitu:
-
Korteks (lapisan luar)
-
Medula (lapisan dalam)
Korteks
tipis dan berwarna kelabu. Pada lapisan ini banyak mengandung sel syaraf dan
neuron adjustor.
Korteks
merupakan pusat berbagai kegiatan (penglihatan, kesadaran, kecerdasan,
pendengaran, dan penciuman).
Medula
tebal dan berwarna putih. Lapisan ini banyak mengandung serabut syaraf.
Bagian
belakang (lobus oksipitalis) berperan dalam penglihatan.
Bagian
samping (lobus temporalis) berperan sebagai pusat pendengaran.
Bagian
depan (lobus frontalis) berperan sebagai pengendalian otot.
Terbagi
menjadi 3 area, yaitu:
-
Area sensorik berkaitan dengan
penerimaan rangsangan.
-
Area motorik berkaitan dengan
menanggapi rangsangan.
-
Area asosiasi penghubung antara
sensorik dan motorik yang berperan dalam proses belajar, berfikir, mengambil
keputusan, mengingat, dan penguasaan bahasa.
Otak Tengah (mesensefalon)
Otak
tengah berkaitan dengan refleks mata, tonus (kontraksi terus-menerus) otot, dan
posisi tubuh.
Otak Depan (diensefalon)
Otak
depan terdiri dari:
-
Talamus
-
Hipotalamus
Talamus
berfungsi menerima semua rangsangan kecuali bau dan meneruskannya ke area
sensorik otak besar.
Hipotalamus
berkaitan dengan pengaturan suhu dan nutrien, penjagaan kesadaran, dan
penumbuhan sikap agresif.
Otak Kecil (cerebelum)
Otak
kecil terbagi menjadi dua, yaitu belahan kiri dan kanan. Kedua belahan
dihubungkan dengan jembatan varol.
Otak
kecil mengatur keseimbangan tubuh dan pusat koordinasi kerja otot ketika
bergerak.
Sumsum Lanjutan (medula oblongata)
Sumsum
lanjutan berperan mengatur denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak
menelan, batuk, bersin, bersendawa, dan muntah.
Bagian
Sumsum lanjutan yang menghubungkan otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur pernafasan.
Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis)
Merupakan
sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis.
Sumsum
tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar).
Sumsum
tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:
-
Ventral (mengarah ke perut)
-
Dorsal (mengarah ke punggung)
Ventral
mengandung badan neoron motorik dan neuritnya ke arah efektor.
Dorsal
mengandung badan neoron sensorik.
Sistem Syaraf Tepi (perifer)
Sistem
syaraf tepi berfungsi menghubungkan sistem syaraf pusat dengan organ-organ
tubuh.
Berdasarkan
arah impuls, syaraf tepi terbagi menjadi:
-
Sistem syaraf aferen
-
Sistem syaraf eferen
Aferen
membawa impuls dari reseptor ke syaraf pusat.
Eferen
membawa impuls dari syaraf pusat ke efektor.
Gerak Refleks
Adalah:
gerak cepat yang terjadi sebagai mekanisme respon untuk mengelak dari
rangsangan yang membahayakan.
Refleks
berasal dari kata reflexus yang artinya melengkung balik.
Gerak
refleks dapat dibedakan menjadi:
-
Refleks bawaan/tunggal
-
Refleks kompleks
-
Refleks dipelajari
Dosen: Dra. Iis Islahiyyah Kamilah, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar