Sabtu, 08 Februari 2014

Psikologi Perkembangan

Pengertian Psikologi: Ilmu Pengetahuan yang mempelajari tingkah laku atau kegiatan psikis individu dalam hubungannya dengan lingkungan.

Tujuan mempelajari Psikologi BAGI GURU BK: Dapat memiliki tiga kemampuan dasar:
1.   Understanding: memiliki pengetahuan tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip psikilogi yang umumnya mendasari tingkah laku.
2.   Predicting: Berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya, diharapkan mampu mendeteksi permasalahan-permasalahan psikologis yang terjadi di lapangan pendidikan.
3.   Controlling: mampu menguasai dirinya dan terampil mengatasi permasalahan kependidikan dengan Psikologis.

.:: Cabang-Cabang Psikologi

1.   Psikologi Teoritis
2.   Psikologi Empiris
     - Psikologi Umum
     - Psikologi Khusus:
            -Psikologi Sosial
            -Psikologi Deferensial.
            -Psikologi Tipology
            -Psikologi Perkembangan.
            -Psikologi Dinamika
            -Psikologi Bangsa.
            -Psikologi Hewan.
3.   Psikologi Terapan
-Psikologi Pendidikan
     -Psikologi Perusahaan.
     -Psikologi Medis
     -Psikologi Kriminal.
     -Psikologi Klinis.

.:: Sejarah Psikologi

Ilmu Jiwa Ketika masih cabang Filsafat:
-Memisahkan jiwa dan raga.
-Jiwa tidak berubah
-Jiwa menjadi daya-daya.
     -      Plato (427-347 SM) trikotomi pikir/kognisi,kehendak,keinginan
     - Aristoteles 384-322sm dikotomi(kognisi/gejala mengenal pd pikir dan konasi/gejalakehendak pd kemauan
     - Descartes
     - John Locke

.:: Psikologi Ilmu yang otonom

¨ Tidak memisahkan jiwa dan raga
¨ Jiwa merupakan 1 kesatuan.
¡  W. Wundt
¡  S. Freud
¡  Alfred adler
¡  CG. Jung

.:: Metode dan sumber memperoleh data

1.   Metode Observasi.
a.  Metode Intropeksi (Retropeksi).
b.  Metode Instropeksi eksperimental.
c.  Metode Ekstropeksi.
2.   Metode Pengumpulan
a.  Metode Pengumpulan material.
b.  Metode Biografi dan otobiografi.
c.  Metode Angket.
3.   Metode Klinis
4.   Metode Eksperimen
a. Metode Eksperimen.
b.  Metode Tes

.:: Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan adalah cabang dan psikologi yang mempelajari secara sistematis perkembangan perilaku manusia secara ontogenetik, yaitu mempelajari proses-proses yang mendasari perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri, baik perubahan dalam struktur jasmani, perilaku, maupun fungsi mental manusia sepanjang rentang hidupnya (life-span), yang biasanya dimulai sejak konsepsi hingga menjelang mati.

.:: Manusia sebagai obyek Psikologi

Firman Alloh Qs. At-Tin: 4-6
4. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. Kemudian Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.

.:: Manusia disebut:

1.   Homo Educandum
2.   Homo Estetika
3.   Homo Socius
4.   Homo Sapiens
5.   Homo Homini Lupus
6.   Homo Religius

.:: Ciri Utama Manusia Menurut Agama

1.   Makhluk paling unik à paling baik
2.   Memiliki Potensi beriman Kepada Alloh
3.   Diciptakan untuk mengabdi kepada Alloh
4.   Menjadi Kholifah di Bumi
5.   Mempunyai akal, kemauan/kehendak
6.   Bertanggung jawab atas perbuatannya
7.   Berakhlaq

.:: Manusia dipandang dari Psikologi

¨ Manusia sebagai organisme yang mempunyai kemampuan untuk mengadakan reaksi terhadap rangsangan di lingkungan (Behavioristik)
¨ Manusia sebagai makhluk yangbersifat keseluruhandan bulat (Gestalt)
¨ Makhluk yang berkecenderungan untuk memenuhi pemuasan nafsu sexuil (Psikoanalisa)

.:: Hukum Perkembangan

¨ Hukum tempo perkembangan/waktu, masa.
¨ Hukum irama perkembangan/variasi,fluktuasi.
¨ Hukum rekapitulasi pengulangan urutan tingkah laku (Carl Gustaf Jung:ketidaksadaran kolektif) fase-fase.
¨ Hukum masa peka (Maria Montessori/TK Casa de Bambini) th ke2 berjalan, th ¾ mengingat, menghafal, ke-5 menggambar, 12/13 logis.
¨ Hukum Trotzalter (Masa menentang/radikal) fase pertama  3-4th, fase kedua 14/17 th.
¨ Hukum masa eksplorasi/penjelajahan proses perkembangan membutuhkan penjelajahan.
¨ Hukum Pertahanan diri, suatu respons ketika ada stimulus yang tidak sesuai atau menyenangkan.
¨ Hukum Pengembangan diri: Setiap individu memiliki dorongan alamiah untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.

.:: Asas-Asas Perkembangan Menurut M. J. Langeveld 

Azas biologis à perkembangan merupakan ekspresi dorongan untuk hidup.
Azas ketidakberdayaan à awalnya individu sangat lemah, akan tetapi, karena proses waktu yang terus berjalan, perkembangan dalam diri individu sendiri, maka individu menjadi memiliki kemampuan yang hebat.
Azas eksplorasi (mengembangkan diri) à proses pertumbuhan dan perkembangan individu didasarkan tuntutan untuk mengembangkan diri.
Azas mempertahankan diri (mengaktualisasi diri) à pertumbuhan dan perkembangan individu merupakan dorongan dan tuntutan untuk mempertahankan diri dan eksistensinya (bersifat fisik, psikis, dan sosial), bahkan dapat lebih aktual.

.:: Prinsip-prinsip dalam Perkembangan

1.   Perkembangan mengikuti pola umum dan teratur, maksudnya adalah bahwa proses perkembangan itu berjalan mengikuti suatu pola yang berlaku umum untuk semua individu. Proses perkembangan berjalan secara teratur sesuai dengan pola yang ada.
2.   Bertahap dan kontinyu, maksudnya adalah bahwa proses perkembangan berjalan secara tahap demi tahap, tidak bersifat mendadak. Di samping itu antara tahap satu dengan tahap berikutnya saling berkaitan. Tahap sebelumnya memberikan pengaruh terhadap proses perkembangan pada tahapan berikutnya. (Lihat Teori Piaget, Kohlberg, Eric Erikson, dll.)
3.   Deferensiasi dan integrasi, maksudnya adalah bahwa proses dan arah perkembangan itu menuju pada spesifikasi fungsi dari masing-masing organisme. Namun demikian, masing-masing fungsi organisme tersebut akhirnya diarahkan pada suatu aktivitas yang satu/tertuju pada satu tujuan.
4.   Perbedaan individu (Individual differences), maksudnya adalah proses perkembangan setiap individu memiliki sifat dan karakteristiknya sendiri, berbeda satu dengan yang lain. Baik menyangkut kecepatan atau kelambatannya, ada individu yang lebih cepat pada tahapan tertentu, akan tetapi lebih lambat pada tahapan atau aspek yang lain. Konsekuensinya adalah tidak ada dua individu yang sama, meskipun lahir kembar.
5.   Psiko-fisis paralelisme, maksudnya adalah bahwa antara aspek phisik dan aspek psikis memiliki fungsi, posisi, dan peran secara paralel dalam proses perkembangan individu. Perubahan pada salah satu aspek akan berpengaruh terhadap aspek yang lain. Antara aspek fisik dan psikis memiliki kaitan reciprocal (timbal balik).
6.   Perkembangan sebagai hasil kematangan (maturity), kesiapan, dan proses belajar; maksudnya adalah bahwa proses perkembangan terjadi sangat dipengaruhi oleh kondisi suatu organisme yang telah matang, siap, dan ada proses belajar pada individu yang bersangkutan.

.:: Sikap Individu terhadap Lingkungan

¨ Mempertahankan diri terhadap Lingkungan
¨ Memanfaatkan Lingkungan
¨ Berpartisipasi dengan Lingkungan
¨ Menyesuaikan diri dengan Lingkungan:
     - Autoplastis
     - Alloplastis

1.   Peserta Didik
Ciri-cirinya:
a.     Individu yang memiliki potensi pisik dan psikis yang khas (unik)
b.    Individu yang sedang dalam perkembangan
c.     Individu yang membutuhkan bimbingan dan perlakuan yang manusiawi
d.    Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

.:: UU RI No. 20 tahun 2003 (Bab I, pasal 1 ayat 4)
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

.:: Empat Bentuk Perubahan

1.   Perubahan dalam ukuran besarnya
2.   Perubahan-perubahan dalam proporsi
3.   Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama
4.   Timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru

Perubahan dalam ukuran besarnya
Perubahan-perubahan dalam bentuk dan ukuran ini terlihat dalam pertumbuhan jasmani dan perkembangan mental seseorang.
Setiap tahun seorang anak tumbuh menjadi dewasa, tinggi dan berat badannya bertambah.
Perkembangan mental pun akan menunjukkan kemajuan yang sama, seperti terlihat pada semakin meningkat dan bertambahnya perbendaharaan kosa kata setiap tahunnya, kemampuannya dalam berpikir, mengingat, mengecap dan menggunakan sesuatu yang berlangsung selama masa perkembangannya dan tahun ke tahun.

Perubahan-perubahan dalam proporsi
Anak bukanlah manusia dewasa dalam bentuk kecil, melainkan keseluruhan tubuhnya menunjukkan proporsi-proporsi yang berbeda dengan orang dewasa. Hal ini terbukti apabila tubuh seorang bayi dibandingkan dengan tubuh orang dewasa.
Secara berangsur-angsur dan bertahap, unsur-unsur fantastik pada anak mulai menjurus ke arah yang lebih realistik. Perubahan-perubahan juga terjadi pada minat-minat dalam diri anak.

Hilangnya bentuk atau ciri-ciri lama
Di antara ciri-ciri fisik, terlihat secara berangsur hilangnya kelenjar kanak-kanak (thymus gland) yang terletak di leher, kelenjar pineal pada otak, reflek-reflek tertentu, rambut, gigi dengan hilangnya gigi anak-anak. Sementara itu, ciri-ciri mental di antaranya terlihat dalam perkembangan bicaranya, impuls-impuls gerakan yang kekanak-kanakan, dll.

Timbul atau lahirnya bentuk atau ciri-ciri baru
Beberapa perubahan itu tenjadi antara lain melalui belajar. Tetapi kebanyakan dari perubahan itu merupakan hasil proses kematangan yang pada saat lahir belum sepenuhnya berkembang.

.:: Tujuan Psikologi Perkembangan

Psikologi perkembangan lebih menitikberatkan pada usaha-usaha mengetahui sebab-sebab yang melandasi terjadinya pertumbuhan dan perkembangan manusia, sehingga menimbulkan perubahan-perubahan, yaitu:
1.   Memberikan, mengukur dan menerangkan perubahan dalam tingkah aku serta kemampuan yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai ciri-ciri universal, dalam arti yang berlaku bagi anak-anak di mana saja dan dalam lingkungan sosial-budaya mana saja.
2.   Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan atau masa perkembangan tertentu.
3.   Mempelajari tingkah laku anak pada Iingkungan tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda.
4.   Mempelajari penyimpangan dan tingkah laku yang dialami seseorang, seperti kenakalan-kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas inteleknya, dan lain-lain.

.:: Kegunaan mempelajari psikologi perkembangan

Dapat memberikan bantuan dan pendidikan yang tepat sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat perkembangan anak.

1.   Membantu kita mengetahui apa yang diharapkan dan anak dan kapan yang diharapkan itu muncul. Hal penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada anak usia tertentu, anak mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu bila ia tidak mencapai standar yang ditetapkan orang tua atau guru. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dan mereka, maka mereka akan lebihkehilangan rangsangan untuk mengembangkan kemampuannya. Di samping itu, ia juga akan merasa tidak senang terhadap orang yang menilai rendah kemampuan mereka.
2.   Dengan mengetahui apa yang diharapkan dari anak, memungkinkan kita untuk menyusun pedoman dalam bentuk skala tinggi-berat, skala usia-berat, skala usia-mental, dan skala perkembangan sosial atau emosional. Karena pola perkembangan untuk semua anak normal hampir sama, maka ada kemungkinan untuk mengevaluasi setiap anak menurut norma usia anak tersebut. Jika perkembangan itu khas, berarti anak itu menyesuaikan diri secara normal terhadap harapan masyarakat. Sebaliknya, jika terdapat penyimpangan dan pola yang normal, maka hal ini dapat dianggap sebagai tanda bahaya adanya penyesuaian kepribadian, emosional atau sosial yang buruk. Kemudian dapat diambil langkah-langkah tertentu untuk menemukan penyebab penyimpangan dan menyembuhkannya.
3.   Pengetahuan tentang perkembangan memungkinkan para orang tua dan guru memberikan bimbingan belajar yang tepat pada anak. Bayi yang siap untuk belajar berjalan misalnya, dapat diberikan kesempatan untuk melakukannya dan dorongan untuk tetap berusaha hingga kepandaian berjalan dapat dikuasai. Tidak adanya kesempatan dan dorongan, akan menghambat perkembangan yang normal.
4.   Dengan mengetahui pola normal perkembangan, memungkinkan para orang tua dan guru untuk sebelumnya mempersiapkan anak menghadapi perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya.


Dosen: Dra. Iis Islahiyyah Kamilah, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar