1. Perkembangan
kognitif remaja
2. Perkembangan
moral remaja menurut Kohlberg
3. Remaja dan
kreativitas
4. Tugas-tugas
perkembangan remaja
5. Perkembangan
psikososial
1. Perkembangan
Kognitif
Pengertian
Jean
Piaget: Proses psikologis yang melibatkan proses memperoleh, menyususn, dan
menggunakan pengetahuan, serta kegiatan mental seperti berpikir, menimbang,
mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan
persoalan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungannya.
Pengertian
Inteligensi
• Chaplin: Proses kognitif, proses
berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan
disebut juga kemampuan mental.
•
Leis Hedison Terman: kemampuan belajar
secara abstrak.
•
Thornburg:
1) kemampuan
berpikir abstrak dan cermat;
2) mengambil
keputusan (judging);
3) melakukan
penyesuaian diri dengan lingkungannya;
4) kemampuannya
digunakan untuk mengembangkan potensi dirinya
Pengukuran Tes
Inteligensi
Thornburg
•
Single factor test
1904 Alfred Binet
dan Simon Stanford Binet Intelligence Scale
IQ = MA/CA; (MA= Mental
age; CA= Chronological age)
•
Two factor tests
David Wechsler:
kemampuan bahasa dan performansi
1. Wechler
Pre-School and Primary Scale of Intelligence, TK-SD
2. Wechsler Intelligence
Scale for Children 7-14 tahun
3. Wechler Adulth
Intelligence Scale 15 tahun ke atas
Very superior >130 =
2.2 %
Superior 120 – 129 =
6,7 %
Bright normal 110 – 119 =
16,1 %
Average 85 – 109 =
50%
Borderline 70 – 84 =
16,1%
Midly mentally retarderd 55 – 69 = 2,1%
Moderate mentally retarderd 40 – 54 = 0,1%
Severely mentally retarderd 25 – 39 = 0,0003%
Profoundly mentally retarderd < 25 = 0,00000005%
•
Triarchic theory
Robert J.Sternberg
1991
1. Inteligensi Komponensial:
kemampuan mengolah atau memproses informasi
2. Inteligensi
pengalaman: kemampuan memecahkan masalah baru dengan cepat, otomatis, pemahaman/insight
dan kreativitas.
3. Inteligensi
Kontekstual: kemampuan pengetahuan praktis.
•
Multifactor test
1.
Menurut Thurstone 7 aspek
Angka,
kelancaran kata, arti bahasa, asosiasi ingatan, alasan-alasan, pemahaman ruang,
dan kecepatan persepsi.
2. Howard
Gardner 8 aspek
Bahasa, logika matematik,
spasial, musik, kinestesi, inter-personal, intra-personal, dan natural.
2. Tahap
Perkembangan Moral (Lawrence E. Kohlberg)
•
Tahap I: Pre-Convensional Morality
(4-10 tahun)
Fase 1: Individu
memiliki fase kepatuhan dan berusaha menghindari hukuman.
Fase 2: Relativistik
hedonisme, memenuhi aturan karena menyenangkan.
•
Tahap II: Morality Of Conventional
Role Confortunity (10 tahun)
Individu sudah
menginternalisasi nilai.
Fase 3: untuk
menjadi baik harus dapat diterima di masyarakat.
Fase 4: mempertahankan
norma-norma sosial mampu mengontrol tindakan dirinya, tindakan orang lain agar
sesuai dengan norma sosial.
•
Tahap III: Morality Of Autonomy Moral
Principle (mulai 13 tahun)
Fase 5 : Social
contract, Orientasi perjanjian antara dirinya dan lingkungan
Fase 6 : Prinsip universal
Dengan semakin
tumbuh dan berkembangnya norma-norma dan etika dalam dirinya, maka individu
akan menyesuaikan sikap dan tindakannya agar sepadan dengan prinsip-prinsip
kebenaran yang diakui secara global/universal.
Moral
Behavior/Perilaku Moral Rest
1. Moral
sensitifity
Kemampuan untuk menginterpretasikan
dan menyadari akibat perilaku terhadap orang lain.
2. Moral judgment
Memutuskan benar
salah, kesadaran moral tinggi.
3. Moral motivation
Melakukan tindakan
moral atas dasar nilai sendiri, tidak tergoyahkan.
4. Moral character
Keberanian melakukan
tindakan moral.
3. Kreativitas
Pengertian: Sebagai
kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk
memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah,
atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur
yang sudah ada sebelumnya.
Sifat Orang Kreatif
Orang kreatif bisa kita kenali dari beberapa sifat
yang mereka miliki, sifat-sifat ini antara lain:
· Ingin
tahu
– orang yang selalu ingin tahu biasanya akan selalu berusaha untuk menjadi
tahu, rasa ingin tahu yang besar bisa menjadi sumber motivasi untuk melakukan
sesuatu. Orang yang kreatif selalu terlihat sibuk mengerjakan
atau mencari sesuatu, mereka terlihat sangat antusias dengan apa yang
dikerjakannya. Itu karena adanya dorongan rasa ingin tahu yang kuat.
· Masalah – orang yang kreatif melihat permasalahan sebagai hal yang
menarik, dan mau menerima permasalahan tersebut. Kita terbiasa melihat masalah
sebagai halangan dan hal yang tidak bisa diterima. Sehingga kita selalu
berusaha lari dari permasalahan dari pada mencari pemecahannya. Orang yang
kreatif tidak lari dari permasalahan, mereka malah asyik mencari-cari
solusinya.
·
Menantang – orang yang kreatif tidak akan lari dan menghindar bila
diberi tantangan. Banyak orang yang menjadi sukses setelah diberi tantangan dan
menerima tantangan tersebut sebagai sebuah kesempatan.
·
Tidak puas – orang kreatif tidak pernah menerima begitu saja hal-hal yang
dianggapnya salah. Hal ini membangkitkan motivasi untuk mencari dan menemukan
hal-hal yang bisa membuat sesuatu jadi lebih baik. Semangat untuk membangun
inilah yang membuat mereka menjadi kreatif.
·
Optimis – orang kreatif berkeyakinan bahwa setiap masalah pasti ada
solusinya (mungkin tidak semua masalah), tidak ada tantangan yang terlalu besar
baginya. Ini bukan berarti orang kreatif selalu bahagia dan tidak pernah merasa
tertekan atau depresi, tapi mereka tidak membiarkan dirinya tenggelam dan
berdiam diri menghadapi permasalahan.
·
Menilai – orang kreatif tidak gampang memberikan penilaian dan
mengambil sikap akan suatu ide. Suatu ide besar pada awalnya seringkali
dianggap sebagai ide yang gila. Jika kita cepat memberi penilaian bahwa ide
tersebut gila dan tidak masuk akal, maka ide tersebut akan hilang dan tidak
akan pernah menjadi kenyataan.
· Kesulitan – dalam perjalanan menjadi kreatif tidak sedikit kesulitan
yang akan menghadang, hal inilah yang membedakan orang yang menjadi kreatif
dengan yang kurang kreatif. Orang kreatif melihat kesulitan sebagai sarana
untuk meningkatkan kemampuan, semakin tinggi kesulitan yang dihadapi berarti
akan semakin meningkat pula kemampuan jika bisa melewatinya.
· Flexibel – kita sering terkagum-kagum bagaimana orang kreatif
menyelesaikan suatu hal yang kita anggap sangat sulit, begitu mudahnya mereka
melihat permasalahan dan menghasilkan solusinya. Mereka menyelesaikan
permasalahan dengan cara yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita, cara
mereka menyesaikan masalah tersebut seringkali terlihat sangat sederhana, tidak
berbelit-belit dan rumit seperti yang kita bayangkan sebelumnya.
Orang kreatif
mempunyai pemikiran dan imajinasi yang flexibel dan tidak kaku sehingga
mereka bisa melihat berbagai celah yang tak terlihat oleh kita.
4. Tugas
Perkembangan Remaja (Havighurst)
a.
Menyesuaikan diri dengan perubahan
fisiologis-psikologis (adjusment) dengan baik;
b.
Belajar bersosialisasi sebagai
seorang laki-laki atau wanita;
c.
Memperoleh kebebasan secara emosional
dari orang tua dan orang dewasa lainnya;
d.
Warganegara yang bertanggung jawab;
e.
Memperoleh kemandirian dan kepastian
secara ekonomis.
5. Perkembangan
Identitas Diri (Erik Erikson)
•
Crisis self-identity atau identity
diffussion
•
Karakteristik remaja memiliki
identitas diri
1)
Konsep diri yang tepat;
2)
Evaluasi diri menerima kelebihan dan
kekurangan;
3)
Harga diri, menghargai secara wajar
dan proporsional;
4)
Efikasi diri: menyadari, menerima,
mempertanggungjawabkan potensi, keterampilan atau keahlian secara tepat;
5)
Kepercayaan diri: optimis dan
antisipatif;
6)
Tanggung jawab mengetahui hak dan
kewajiban;
7)
Komitmen;
8)
Ketekunan;
9)
Kemandirian.
Status Identitas
(James Marcia)
No.
|
Status Identitas
|
Krisis
|
Komitmen
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Identity
Achievement
|
Ada
|
Ada
|
2
|
Foreclosure
Identity
|
Tak ada
|
Ada
|
3
|
Moratorium
Identity
|
Ada
|
Belum ada
|
4
|
Identity
Diffusion
|
Tak ada
|
Tak ada
|
Faktor Mempengaruhi
Identitas
[Download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar