Senin, 10 Februari 2014

Psikologi Perkembangan 4: Perkembangan Remaja Lanjutan

1.  Perkembangan kognitif remaja
2. Perkembangan moral remaja menurut Kohlberg
3. Remaja dan kreativitas
4. Tugas-tugas perkembangan remaja
5. Perkembangan psikososial

1.  Perkembangan Kognitif
Pengertian
Jean Piaget: Proses psikologis yang melibatkan proses memperoleh, menyususn, dan menggunakan pengetahuan, serta kegiatan mental seperti berpikir, menimbang, mengamati, mengingat, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan persoalan yang berlangsung melalui interaksi dengan lingkungannya.

Pengertian Inteligensi
  Chaplin: Proses kognitif, proses berpikir, daya menghubungkan, kemampuan menilai, dan kemampuan mempertimbangkan disebut juga kemampuan mental.
     Leis Hedison Terman: kemampuan belajar secara abstrak.
     Thornburg:
1) kemampuan berpikir abstrak dan cermat;
2)  mengambil keputusan (judging);
3)  melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya;
4) kemampuannya digunakan untuk mengembangkan potensi dirinya

Pengukuran Tes Inteligensi
Thornburg
     Single factor test
1904 Alfred Binet dan Simon Stanford Binet Intelligence Scale
IQ = MA/CA; (MA= Mental age; CA= Chronological age)

     Two factor tests
David Wechsler: kemampuan bahasa dan performansi
1.  Wechler Pre-School and Primary Scale of Intelligence, TK-SD
2.  Wechsler Intelligence Scale for Children 7-14 tahun
3.  Wechler Adulth Intelligence Scale 15 tahun ke atas
Very superior >130                               =               2.2 %
Superior 120 – 129                                =               6,7 %
Bright normal 110 – 119                        =             16,1 %
Average 85 – 109                                  =                 50%
Borderline 70 – 84                                 =              16,1%
Midly mentally retarderd 55 – 69            =                2,1%
Moderate mentally retarderd 40 – 54      =                0,1%
Severely mentally retarderd 25 – 39       =           0,0003%
Profoundly mentally retarderd < 25        =    0,00000005%

     Triarchic theory
Robert J.Sternberg 1991
1.  Inteligensi Komponensial: kemampuan mengolah atau memproses informasi
2.  Inteligensi pengalaman: kemampuan memecahkan masalah baru dengan cepat, otomatis, pemahaman/insight dan kreativitas.
3.  Inteligensi Kontekstual: kemampuan pengetahuan praktis.

     Multifactor test
1.   Menurut Thurstone 7 aspek
Angka, kelancaran kata, arti bahasa, asosiasi ingatan, alasan-alasan, pemahaman ruang, dan kecepatan persepsi.
2. Howard Gardner 8 aspek
Bahasa, logika matematik, spasial, musik, kinestesi, inter-personal, intra-personal, dan natural.

2.  Tahap Perkembangan Moral (Lawrence E. Kohlberg)
     Tahap I: Pre-Convensional Morality (4-10 tahun)
Fase 1:    Individu memiliki fase kepatuhan dan berusaha menghindari hukuman.
Fase 2:    Relativistik hedonisme, memenuhi aturan karena menyenangkan.

     Tahap II: Morality Of Conventional Role Confortunity (10 tahun)
Individu sudah menginternalisasi nilai.
Fase 3:    untuk menjadi baik harus dapat diterima di masyarakat.
Fase 4:    mempertahankan norma-norma sosial mampu mengontrol tindakan dirinya, tindakan orang lain agar sesuai dengan norma sosial.

     Tahap III: Morality Of Autonomy Moral Principle (mulai 13 tahun)
Fase 5 :   Social contract, Orientasi perjanjian antara dirinya dan lingkungan
Fase 6 :   Prinsip universal
Dengan semakin tumbuh dan berkembangnya norma-norma dan etika dalam dirinya, maka individu akan menyesuaikan sikap dan tindakannya agar sepadan dengan prinsip-prinsip kebenaran yang diakui secara global/universal.

Moral Behavior/Perilaku Moral Rest
1. Moral sensitifity
Kemampuan untuk menginterpretasikan dan menyadari akibat perilaku terhadap orang lain.
2. Moral judgment
Memutuskan benar salah, kesadaran moral tinggi.
3. Moral motivation
Melakukan tindakan moral atas dasar nilai sendiri, tidak tergoyahkan.
4.  Moral character
Keberanian melakukan tindakan moral.

3.  Kreativitas
Pengertian: Sebagai kemampuan umum untuk menciptakan sesuatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberi gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

Sifat Orang Kreatif
Orang kreatif bisa kita kenali dari beberapa sifat yang mereka miliki, sifat-sifat ini antara lain:
·       Ingin tahu – orang yang selalu ingin tahu biasanya akan selalu berusaha untuk menjadi tahu, rasa ingin tahu yang besar bisa menjadi sumber motivasi untuk melakukan sesuatu. Orang yang kreatif selalu terlihat sibuk mengerjakan atau mencari sesuatu, mereka terlihat sangat antusias dengan apa yang dikerjakannya. Itu karena adanya dorongan rasa ingin tahu yang kuat.
·       Masalah – orang yang kreatif melihat permasalahan sebagai hal yang menarik, dan mau menerima permasalahan tersebut. Kita terbiasa melihat masalah sebagai halangan dan hal yang tidak bisa diterima. Sehingga kita selalu berusaha lari dari permasalahan dari pada mencari pemecahannya. Orang yang kreatif tidak lari dari permasalahan, mereka malah asyik mencari-cari solusinya.
·       Menantang – orang yang kreatif tidak akan lari dan menghindar bila diberi tantangan. Banyak orang yang menjadi sukses setelah diberi tantangan dan menerima tantangan tersebut sebagai sebuah kesempatan.
·       Tidak puas – orang kreatif tidak pernah menerima begitu saja hal-hal yang dianggapnya salah. Hal ini membangkitkan motivasi untuk mencari dan menemukan hal-hal yang bisa membuat sesuatu jadi lebih baik. Semangat untuk membangun inilah yang membuat mereka menjadi kreatif.
·       Optimis – orang kreatif berkeyakinan bahwa setiap masalah pasti ada solusinya (mungkin tidak semua masalah), tidak ada tantangan yang terlalu besar baginya. Ini bukan berarti orang kreatif selalu bahagia dan tidak pernah merasa tertekan atau depresi, tapi mereka tidak membiarkan dirinya tenggelam dan berdiam diri menghadapi permasalahan.
·       Menilai – orang kreatif tidak gampang memberikan penilaian dan mengambil sikap akan suatu ide. Suatu ide besar pada awalnya seringkali dianggap sebagai ide yang gila. Jika kita cepat memberi penilaian bahwa ide tersebut gila dan tidak masuk akal, maka ide tersebut akan hilang dan tidak akan pernah menjadi kenyataan.
·       Kesulitan – dalam perjalanan menjadi kreatif tidak sedikit kesulitan yang akan menghadang, hal inilah yang membedakan orang yang menjadi kreatif dengan yang kurang kreatif. Orang kreatif melihat kesulitan sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan, semakin tinggi kesulitan yang dihadapi berarti akan semakin meningkat pula kemampuan jika bisa melewatinya.
·       Flexibel – kita sering terkagum-kagum bagaimana orang kreatif menyelesaikan suatu hal yang kita anggap sangat sulit, begitu mudahnya mereka melihat permasalahan dan menghasilkan solusinya. Mereka menyelesaikan permasalahan dengan cara yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh kita, cara mereka menyesaikan masalah tersebut seringkali terlihat sangat sederhana, tidak berbelit-belit dan rumit seperti yang kita bayangkan sebelumnya.

Orang kreatif mempunyai pemikiran dan imajinasi yang flexibel dan tidak kaku sehingga mereka bisa melihat berbagai celah yang tak terlihat oleh kita.
4.  Tugas Perkembangan Remaja (Havighurst)
a.   Menyesuaikan diri dengan perubahan fisiologis-psikologis (adjusment) dengan baik;
b.   Belajar bersosialisasi sebagai seorang laki-laki atau wanita;
c.   Memperoleh kebebasan secara emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya;
d.   Warganegara yang bertanggung jawab;
e.   Memperoleh kemandirian dan kepastian secara ekonomis.

5.  Perkembangan Identitas Diri (Erik Erikson)
     Crisis self-identity atau identity diffussion
     Karakteristik remaja memiliki identitas diri
1)   Konsep diri yang tepat;
2)   Evaluasi diri menerima kelebihan dan kekurangan;
3)   Harga diri, menghargai secara wajar dan proporsional;
4)   Efikasi diri: menyadari, menerima, mempertanggungjawabkan potensi, keterampilan atau keahlian secara tepat;
5)   Kepercayaan diri: optimis dan antisipatif;
6)   Tanggung jawab mengetahui hak dan kewajiban;
7)   Komitmen;
8)   Ketekunan;
9)   Kemandirian.

Status Identitas (James Marcia)
No.
Status Identitas
Krisis
Komitmen
1
2
3
4
1
Identity Achievement
Ada
Ada
2
Foreclosure Identity
Tak ada
Ada
3
Moratorium Identity
Ada
Belum ada
4
Identity Diffusion
Tak ada
Tak ada


Faktor Mempengaruhi Identitas

Dosen: Dra. Iis Islahiyyah Kamilah, M.Pd
[Download]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar