Hai orang-orang Galatia yang
bodoh, siapakah yang telah mempesona kamu? Bukankah Yesus Kristus yang
disalibkan itu telah dilukiskan dengan terang di depanmu? (Galatia 3:1)
Apakah Paulus
menyaksikan Yesus disalib? Apakah Paulus pernah melihat wajah Yesus sebelum ia
mengaku telah dipilih Yesus dalam penampakan? Paulus tidak punya pengetahuan
yang dapat dipertanggungjawabkan dalam hal ini. Pengetahuan Paulus atas
penyaliban Yesus adalah pengetahuan yang meragukan, karena dia sebenarnya tidak
menyaksikan penyaliban Yesus. Dia tidak benar-benar tahu apakah Yesus itu benar
disalib atau tidak. Dia hanya mendengar kabar saja bahwa Yesus disalib. Tetapi
dia tidak menghiraukan kabar lainnya bahwa Yesus tidak disalib. Siapakah
pembawa kabar (injil) yang lain itu? Siapakah yang dituduh telah menipu orang Galatia dengan
mengajarkan bahwa Yesus tidak disalib? Para murid
Yesus. Para murid Yesus telah mengajarkan ajaran Yesus, yang tentunya berbeda
dengan pekabaran yang dibawa Paulus si Farisi dari Tarsus .
Pengetahuan yang bagaimana
yang diajarkan Paulus? Pengetahuan yang diajarkan Paulus merupakan pengetahuan
gnostik. Di dalam peradaban Yunani, Mesir, dan Romawi Kuno memang terdapat
aliran misteri (école de mysterés) yang bertemu pada konteks suatu ilmu
tertentu, gnosis, atau pengetahuan rahasia.
Anggota dari aliran misteri ini diterima hanya setelah suatu periode kajian
yang panjang dan berbagai upacara inisiasi. Di antara aneka aliran ini, yang
dianggap paling awal adalah aliran “Osiris” yang didasarkan pada peristiwa
seperti kelahiran, masa muda, pertarungan melawan kegelapan, kematian dan
kebangkitan dari dewa ini. Tema-tema ini didramatisasi secara ritual di dalam
berbagai upacara yang diselenggarakan oleh pendeta. Dengan cara ini berbagai
ritual dan simbol yang ditampilkan jauh lebih efektif karena partisipasi
aktual. Gnostikisme semacam ini diteruskan oleh Kristen dengan menganggap Yesus
sebagai Putera Tuhan yang lahir, bertarung melawan kegelapan dan maut, dan
mengalami kebangkitan, layaknya Horus putera Osiris, sang Kristus bangsa Mesir
Kuno.
Aku telah menjadi
pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku untuk
meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia
yang tersembunyi dari
abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan
kepada orang-orang kudus-Nya. [Kolose 1:25-26]
Berdoa jugalah untuk
kami, supaya Allah membuka pintu untuk pemberitaan kami, sehingga kami dapat
berbicara tentang rahasia Kristus, yang karenanya aku dipenjarakan. [Kolose 4:3]
Bagaimanakah bentuk
ajaran Paulus itu? Dalam suratnya kepada orang Korintus, Paulus berkata: “Sebab
yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima
sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan
Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan
bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang
ketiga, sesuai
dengan Kitab Suci;” [1Korintus 15:3-4]
Kitab Suci di sini
jelas bukan Kitab Suci yang telah umum diketahui orang Yahudi. Kitab Suci di
sini adalah Kitab Suci yang menurut Paulus diberikan kepadanya, suatu kitab
rahasia yang tersembunyi. Bukan kitab karangan Yesaya, bukan karangan para
Nabi. Injil Paulus merupakan Injil yang belum diketahui manusia pada umumnya.
Bukan Injil yang manusia lain ajarkan kepadanya karena manusia lain belum ada
yang mengetahui Injil tersebut. Injil Paulus bukanlah Injil yang telah
diajarkan kepada para murid Yesus.
Sebab aku menegaskan
kepadamu, saudara-saudaraku, bahwa Injil yang kuberitakan itu bukanlah injil
manusia. Karena aku bukan menerimanya dari manusia, dan bukan
manusia yang mengajarkannya kepadaku, tetapi aku menerimanya
oleh penyataan Yesus Kristus.(Galatia 1:11-12)
Paulus berkata, “Yaitu
bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah
kutulis di atas dengan singkat. Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui
dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, yang
pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia,
tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan
nabi-nabi-Nya yang kudus, yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita
Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta
dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. Dari
Injil itu aku
telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang
dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.” (Efesus 3:3-7)
Jelaslah bahwa Paulus
memegang suatu Injil yang berisi rahasia Kristus (mystery of Christ). Dalam
Injil yang dipegang Paulus ada terdapat perkataan, “bahwa Kristus telah mati
karena dosa-dosa kita, dikuburkan, dan dibangkitkan, pada hari yang ketiga”.
Maka pahamlah kita bahwa Injil yang dipegang Paulus adalah Injil yang berbeda
dengan Injil yang diturunkan kepada Yesus. Injil Paulus yang berisi pengajaran
gnostik itu mungkin Kitab Suci dari Ordo Salib Mawar Mesir Kuno (AMORC). Suatu
Injil gnostik yang menjelaskan tentang Horus Kristus yang lahir, tumbuh dewasa,
mati, dan bangkit pada hari yang ketiga. Lalu Paulus menafsirkan bahwa Yesus
adalah Kristus yang dimaksudkan oleh Kitab Suci atau Injil yang ia pegang itu.
Remember that Jesus
Christ of the seed of David was raised from the dead according to my
gospel (Ingatlah
ini: Yesus Kristus, yang telah bangkit dari antara orang mati, yang telah
dilahirkan sebagai keturunan Daud, itulah yang kuberitakan dalam Injilku.)
[II Timotius 2:8]
Paulus berkata,
“Injilku”. Jelaslah bahwa Injil Paulus adalah Injil yang berbeda dengan Injil
yang dipegang para murid Yesus (Hawariyun). Injil Paulus penuh dengan ajaran
gnostik Mesir Kuno.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar