Rabu, 13 Mei 2015

Orang-orang yang Dikejar Rezeki

Ada beberapa golongan yang dijamin rezeki-nya oleh Alloh ‘Azza wa Jalla. Siapa pun yang masuk ke dalamnya, Alloh berjanji akan mencukupkan rezekinya seukuran yang membawa kebaikan di sisi-Nya. Ia mencurahkan rezeki dari sisi-Nya melalui berbagai pintu yang tak terhitung.

Di dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah, keterangan telah terhampar tentang siapa saja yang masuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapat jaminan rezeki dari Alloh. Mereka inilah yang senantiasa dikejar oleh rezeki, seukuran yang ditetapkannya. Maka jika engkau ingin meraih jaminan rezeki yang penuh barokah, kenalilah siapa saja yang dijanjikan-Nya.

Ada beberapa petunjuk yang bisa kita ambil. Rosululloh saw bersabda, “Jika kamu bertawakal kepada Alloh dengan sebenar-benarnya, Dia memberimu rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka berangkat pagi-pagi dengan perut lapar, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah, dan Hakim)

Hadits ini menunjukkan kepada kita bahwa jaminan rezeki berkait dengan derajat tawakal kita. Bukan pada pekerjaan. Tetapi ini bukan berarti tak diperlukan usaha. Sesungguhnya orang-orang yang bertawakal kepada Alloh melakukan usaha yang keras dan pada saat yang sama berserah diri kepada Alloh.

Imam Ahmad mengingatkan, “Dalam hadits ini tidak terdapat petunjuk yang membolehkan seorang Muslim meninggalkan berusaha dan bekerja, bahkan sebaliknya mengharuskan manusia berusaha mencari rezeki.”

Senada dengan itu, Syaikh Yusuf Qordhowi menegaskan, “Sebaliknya, hadits ini mendorong setiap Muslim untuk bertawakal dalam arti sebenarnya, dengan melakukan berbagai aktivitas untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Bukankah burung-burung itu diberi rezeki oleh Alloh setelah mereka berusaha?”

Berkenaan dengan mereka yang bertawakal, Alloh swt berfirman, Barangsiapa yang bertaqwa kepada Alloh, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang ber-tawakal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (Qs. ath-Tholaq [65]: 2-3)

Alloh juga berjanji mencukupkan rezeki kepada orang-orang yang masih sendirian, lalu menikah atas dasar taqwa. Alloh juga menjamin-kan pertolongan kepada orang-orang yang menikah demi memelihara kehormatannya; menjaga dari perilaku maksiat. Jika mereka miskin, Alloh akan cukupkan dengan karunia-Nya.

Alloh berfirman, Nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Alloh akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Alloh Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (Qs. an-Nur [24]: 32)

Maka, jika pernikahan itu terjadi dengan niat yang benar dan karena tujuan yang benar, bagi mereka janji Alloh. Orang-orang yang merasa khawatir dirinya terjerumus ke dalam dosa, kemudian bergegas menikah dalam rangka menjaga kehormatan dirinya sehingga tidak hina di hadapan Alloh, mereka juga akan mendapat pertolongan dari Alloh.

Rosululloh saw bersabda, “Tiga golongan orang yang pasti mendapat pertolongan Alloh, yaitu budak mukatab yang bermaksud untuk melunasi perjanjiannya, orang yang menikah dengan maksud memelihara kehormatannya, dan yang berjihad di jalan Alloh.” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, Hakim, dan Daruquthni)

Dalam hadits ini, ada tiga golongan yang mendapat jaminan Alloh. Siapa pun yang masuk ke dalamnya, Alloh pasti akan menjadi penolongnya, mencukupkan kebutuhannya dan mengalirkan rezeki kepadanya dari arah yang tak disangka-sangka. Alloh tidak menghitung-hitung pemberian.

Wallohu a’lam bishshowwab.


Credit: “Mencari Ketenangan di Tengah Kesibukan”; Mohammad Fauzil Adhim; Pro-U Media

1 komentar: